Find Us On Social Media :

Mengenal 4 Istilah Serial 'Game of Thrones' yang Disebut Jokowi dalam Pidato Viral Pertemuan IMF Hari Ini

By Dewi Lusmawati, Jumat, 12 Oktober 2018 | 17:40 WIB

Presiden Jokowi dan cuplikan serial Game of Thrones

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID - Jumat (12/10/2018), Presiden Jokowi atau Joko Widodo mendapat dua kali "standing applause" dan banyak pujian saat berpidato pada acara Annual Meeting IMF World Bank Plenary, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.

Secara kreatif, Presiden Jokowi menyampaikan kepada para pemimpin keuangan dunia untuk waspada dan meningkatkan kerja sama dalam menghadapi perkembangan ekonomi global saat ini.

Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa hubungan antarnegara maju saat ini sama seperti perselisihan dalam serial televisi Game of Thrones.

Baca Juga : Presiden Jokowi Minta Diajari Kaesang Pangarep Main Mobile Legends

Secara kreatif, Jokowi menggambarkan kondisi perekonomian dunia dan mengilustrasikannya dengan serial Game of Thrones yang kisahnya mendunia.

Pidato ini kemudian menjadi viral di dunia maya, bahkan memunculkan #GameOfThrones di Twitter.

Game of Thrones sendiri merupakan drama fantasi yang digarap oleh David Benioff dan DB Weiss, yang mengisahkan perebutan kekuasaan para raja dan bangsawan.

Baca Juga : Temui Presiden Jokowi, Sekjen PBB Sengaja Kenakan Kemeja Batik

Serial ini ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi HBO.

DIkutip Grid.ID dari Kompas.com, berikut 4 istilah dalam serial Game of Thrones yang disebutkan Jokowi dalam pidatonya hari ini yang menjadi viral.

1. Winter is Coming

Istilah ini sering diucapkan penduduk di kawasan utara yang dingin, Winterfell, sebagai persiapan menyambut musim dingin yang panjang.

Baca Juga : Harapan Presiden Jokowi Tentang Target Medali Emas di Asian Para Games 2018

Menurut Jokowi, istilah "Winter is Coming" menggambarkan kondisi pemerintah dunia untuk mempersiapkan diri atau selalu waspada terhadap meningkatnya risiko ketidakpastian global.

"Perang dagang semakin marak, dan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang. Negara-negara tengah tumbuh, juga sedang mengalami tekanan pasar yang besar. Dengan banyaknya masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan 'winter is coming'," ujar Jokowi dalam pidatonya.

2. Great Houses

Selain itu, Jokowi juga menyebutkan istilah "Great Houses".

Baca Juga : Ajarkan Jokowi Bahasa Isyarat, Surya Sahetapy: Beliau Bersedia Berlatih Sambil Jalan Kaki

Ini merupakan istilah untuk menyebut sejumlah kerajaan besar yang menguasai Westeros.

Dalam Game of Thrones, kerajaan besar itu antara lain House Lannister, House Targaryen, House Stark, House Arryn, dan House Greyjoy.

Kerajaan besar itu terlibat suatu konspirasi untuk bekerja sama merebut kekuasaan, atau untuk mempertahankan kekuasaan.

Baca Juga : Usai Jokowi Pidato dengan Bahasa Isyarat, Surya Sahetapy Terharu dan Merinding!

Jokowi mengungkapkan, istilah "Great Houses" seperti menggambarkan negara adikuasa dalam perebutan kekuasaan menguasai perekonomian global.

"Perebutan kekuasaan antara para 'Great Houses' itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar.

Seiring perputaran roda, satu Great House tengah berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan.

Baca Juga : Istri Indro Warkop Meninggal Dunia, Presiden Jokowi Kirimkan Karangan Bunga

Dan setelahnya, House yang lain akan berjaya dengan menjatuhkan House yang lain," ujar Jokowi dalam pidatonya.

3. Iron Throne

Jokowi juga menyebutkan istilah "Iron Throne" dalam bagian pidatonya.

Dalam Game of Thrones, Iron Throne merupakan singgasana raja yang menguasai wilayah Westeros.

Baca Juga : Surya Sahetapy Terharu Saksikan Pidato Bahasa Isyarat Presiden Jokowi di Opening Ceremony Asian Para Games 2018

Singgasana ini terletak di wilayah King's Landing, yang merupakan ibu kota kerajaan.

Selain itu, singgasana yang terbentuk dari ribuan pedang ini juga menjadi ikon serial tersebut.

Menurut Jokowi, The Iron Throne menggambarkan puncak atau titik yang diperebutkan oleh beberapa negara adikuasa.

Baca Juga : Viral Potret Iriana Rapikan Baju Suaminya, Jokowi: Tak Ada Kaca Untuk Bercermin, Untung Ada Istri

Jokowi menilai, tidak penting siapa yang duduk di Iron Throne, yang penting adalah terciptanya kekuatan bersama untuk menghadapi musibah berkepanjangan.

"Agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda yang menyengsarakan kita semua," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

4. Evil Winter

Istilah "Evil Winter" dalam Game of Thrones merujuk kepada pasukan zombie yang dipimpin Night King.

Baca Juga : Potret Manis Iriana Rapikan Kerah Baju Presiden Jokowi Viral, Sujiwo Tejo: Aku Suka Foto Ini

Pada episode terakhir, pasukan itu digambarkan sudah mulai menyerang Westeros, dan masuk melalui Winterfell.

Menurut Jokowi, "Evil Winter" mencerminkan ancaman global yang tengah meningkat pesat, seperti perubahan iklim dan sampah plastik.

"Saat ini kita sedang menghadapi ancaman global yang tengah meningkat pesat. Perubahan iklim, telah meningkatkan intensitas badai dan topan di Amerika Serikat hingga Filipina," ujar Jokowi dalam pidatonya.

Baca Juga : Momen Romantis Iriana Jokowi Kaitkan Kancing Baju Presiden Joko Widodo

"Sampah plastik di laut di seluruh penjuru dunia telah mencemari pasokan makanan di banyak tempat. Ancaman global yang tumbuh pesat tersebut yang hanya bisa kita tanggulangi jika kita bekerja sama," tutur Jokowi.

Kegitan pertemuan IMF-World Bank di Bali dijadwalkan berlangsung dari tanggal 8-14 Oktober 2018.

Pertemuan ini tidak hanya membahas tentang perkembangan perekonomian dunia, namun juga tampaknya mendatangkan rejeki bagi sektor pariwisata Bali.

Baca Juga : Momen Manis Saat Iriana Bantu Kaitkan Kancing Baju Jokowi yang Lepas

Pasalnya, seperti dikutip dari Tribun Bali, biaya akomodasi dan makan peserta annual meeting IMF-World Bank ditangung oleh peserta sendiri.

Sehingga pengeluaran dari peserta ini akan menambah pemasukan devisa bagi negara.

"Harga satu kamar hotel di Nusa Dua yang paling murah rata-rata 5 sampai dengan 6 juta.

Baca Juga : Presiden Jokowi Beberkan Alasan Kerap Terjun Langsung dalam Setiap Penanganan Bencana Tanah Air

Dengan kehadiran mereka akan naik jadi 8 juta. Dan mereka tidak tinggal sehari tapi lima sampai 10 hari.

Selain itu sekali makan mereka akan makan seharga 3 - 4 juta.

Sehingga pengeluaran mereka akan jadi bagian pemasukan devisa negara," kata Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK, dan Kebudayaan Maritim Republik Indonesia, Safri Burhanuddin dalam acara Ngobrol Bareng Aliansi Mahasiswa Bali di Auditorium Pascasarjana IHDN Denpasar, Rabu (10/10/2018).

Baca Juga : Bertemu di Asian Para Games 2018, Presiden Jokowi Ngaku Suka Nonton Raffi Ahmad!

Selain itu dari perincian Bappenas menurut Safri pertumbuhan ekonomi di Bali akibat IMF-WB ini diperkirakan akan naik 1 persen dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 35 orang.

Awalnya dengan peserta 19 ribu orang kenaikan diperkirakan sebesar 0-65 persen.

Sementara itu pertumbuhan normal perekonomian Bali yaitu 5.5 persen sehingga dengan penyelenggaraan IMF-WB ini akan menjadi 6.5 persen.

Baca Juga : Raffi Ahmad Bertemu Presiden di Opening Ceremony Asian Para Games 2018, Jokowi Sebut Iriana Penggemarnya

"Dari 5.5 persen menjadi 6.5 persen itu akan menambah jumlah tenaga kerja lebih dari 40 ribu sampai 50 ribu tenaga kerja baru," paparnya.

Selain itu, ada lima keuntungan bagi Indonesia dengan adanya event ini.

Keuntungan tersebut yaitu Indonesia bisa tampil sebagai negara maju, penyelenggaraan di Bali dapat memberikan nilai posisi baik bagi Bali sendiri, Indonesia bisa fokus menarik investasi, terjadi percepatan pembangunan infrastruktur, serta IMF-WB ikut memberikan perhatian dan dukungan dalam percepatan penanggulangan dampak gempa Palu.

Baca Juga : Mengintip Rumah Bulan Karunia, Gadis Cilik yang Dampingi Presiden Jokowi dalam Opening Ceremony Asian Para Games 2018

Dengan tetap dilaksanakannya event ini walaupun di Palu terjadi bencana, menurutnya akan menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara besar.

"Tentu pelaksanaannya secara bijaksana dengan mengurangi pesta," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa IMF tak pernah melarang dengan catatan ada pemberitahuan tiga hari sebelumnya.

Tidak juga ada pelarangan untuk melakukan aktivitas sepanjang tidak mengganggu, dan walaupun sekolah diliburkan pihaknya berdalih itu hanya di wilayah pelaksanaan IMF di Badung saja.(*)