"Orangtua dan orang-orang dengan penyebab lain dari gangguan kekebalan, seperti penyakit kronis, juga berisiko tinggi terkena infeksi pneumokokus," ucap dia.
Menurut dia, penyebaran pneumococcus dapat berakibat fatal. Jadi, peneliti ingin melihat bagaimana penyebarannya di masyarakat.
Memahami bagaimana penyebaran bakteri akan membantu menemukan solusi pencegahan infeksi pneumokokus yang lebih besar.
Peneliti menemukan bakteri dapat berpindah dari tangan ke hidung, baik saat orang-orang mengupil, mencolek, atau hanya menggosok hidung mereka dengan punggung tangan.
"Ini mungkin tidak realistis membuat anak berhenti menggosok atau menyentuh hidung mereka."
Baca Juga : Terlihat Garang, Abi Yapto Suami Yasmine Wildblood Rupanya Berhati Hello Kitty
"Selain itu, kehadiran bakteri kadang-kadang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak-anak dan mengurangi peluang mereka tertular penyakit di kemudian hari," ucap Connor.
Oleh karena itu, ia merasa belum jelas apakah mengurangi penyebaran pneumococcus pada anak-anak adalah hal terbaik.
Baca Juga : Begini Perjuangan Joshua Suherman Mendapatan Cinta Clairine Clay
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Punya Kebiasaan Mengupil? Awas Radang Otak Mengintai', dokter spesialis Telinga Hidung Tengorokan (THT) Rumah Sakit Moewardi, S. Hendradewi juga membeberkan bahaya lain dari mengupil
“Jangan mengorek hidung pakai tangan karena lubang hidung itu daerah rawan,” ujar S. Hendradewi ketika ditemui dalam konferensi pers produk Sterimar bertajuk Bernapas Lebih Sehat sekaligus peluncuran kampanye #cucihidungsetiaphari, di Jakarta, Kamis 26 April 2018
Lebih lanjut dia menjelaskan, lubang hidung dipenuhi mukosa tipis yang mengandung banyak pembuluh darah.