Find Us On Social Media :

The Cleaners, Kisah Pilu Pembersih Konten Media Sosial yang Harus Awasi Unggahan Sadis

By Agil Hari Santoso, Rabu, 17 Oktober 2018 | 09:48 WIB

Kisah Pilu Pembersih Konten Sosial Media

"Yang mana (video kekerasan seksual pada anak) sangat tidak bisa dimaafkan," tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat menyerah dan tak sanggup lagi bekerja sebagai pembersih konten media sosial.

"Aku langsung menghadap bosku dan mengatakan bahwa aku tidak bisa melakukannya lagi. Aku tak bisa melakukannya. Aku tak bisa melihat anak-anak kecil. Tapi dia bilang bahwa aku harus melakukannya karena ini pekerjaanku dan aku sudah menandatangani kontrak," ujar wanita ini.

Baca Juga : Seorang Suami di Sidoarjo Tega Menjual Istrinya Lewat Media Sosial Dengan Alasan untuk Membayar Utang

Sutradara The Cleaner, Moritz Riesewieck , menambahkan, masalah muncul saat para pembersih konten digital ini harus melihat video kekerasan selama 8 hingga 10 jam setiap harinya.

"Dan mereka harus melihat berbagai macam video keji seperti kekerasan anak, video teror, pemenggalan kepala manusia, dan berbagai video yang tidak ingin kita bayangkan," ujar Moritz.

BBC melansir bahwa platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Youtube, memberikan bantuan psikologis disediakan untuk semua pekerja pembersih konten digital, termasuk yang outsourcing.

Baca Juga : Menpora Ajak Para Penggiat Media Sosial Gaungkan Asian Games 2018