Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan
Grid.ID - Jamal Khashoggi, seorang jurnalis Arab Saudi dibunuh dengan cara dimutilasi.
Tak hanya itu, mayat jurnalis Arab Saudi ini juga diduga dilenyapkan dengan menggunakan cairan asam.
Sky News memberitakan bahwa sumber dari penyelidik Turki berujar, para pembunuh Jamal Khashoggi memasukkan potongan tubuhnya ke dalam lima belas kantung plastik.
Potongan tubuh itu lalu dihancurkan menggunakan cairan asam.
Pembunuhan dilakukan di gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Dilansir dari Kompas.com, media Turki Yeni Safak memberitakan, terjadi percakapan antara Otaibi dan Khashoggi sebelum si jurnalis berhadapan dengan 15 orang terduga pelaku.
Baca Juga : Selidiki Kasus Korupsi, Jurnalis Cantik Dibunuh Usai Diperkosa Sebelumnya
Dari rekaman pembunuhan yang didapat, dilaporkan kontributor media Amerika Serikat (AS) The Washington Post itu diseret di sebuah ruangan.
Di sana, Khashoggi disiksa sehingga teriakannya didengar staf konsulat.
"Lakukan ini di luar. Kalian bisa membuatku terkena masalah," kata Otaibi dalam rekaman.
"Diam jika Anda masih ingin hidup ketika kembali ke Saudi," jawab salah satu pelaku kepada Otaibi.
Rekaman memperdengarkan Khashoggi sempat disiksa.
Setelah itu, dia disuntik cairan misterius agar tak berteriak, dan para pelaku mulai memutilasinya dalam keadaan hidup-hidup.
Baca Juga : Mengenang Sosok Rudy Wowor, Seniman yang Kuasai 7 Bahasa dan Sempat Jadi Jurnalis
Polisi telah mendatangi kediaman Otaibi pada Rabu (17/10) waktu setempat.
Puluhan petugas forensik turut serta menyebar dan mencari petunjuk bukti pembunuhan Khashoggi.
Sayang, Otaibi telah meninggalkan Turki sehari sebelumnya (16/10) setelah mendapat kabar bahwa kediamannya akan digeledah.
Khashoggi dilaporkan hilang setelah memasuki gedung konsulat untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.
The New York Times telah membongkar sejumlah identitas pelaku.
Ada Tubaigy, Kepala Dewan Sains Forensik Saudi dan pejabat tinggi sekolah kedokteran setempat.
Baca Juga : Belasan Tahun Geluti Dunia Jurnalistik, Najwa Shihab Masih Sering Merasa Mulas Jelang Disorot Kamera
Tubaigy berperan selaku penanggung jawab dalam proses mutilasi Khashoggi.
Dari bukti rekaman, ia melakukan tugasnya sembari mendengarkan musik.
Selain itu nama Maher Abdulaziz Mutreb juga tercatut.
Mutreb pernah bertugas sebagai diplomat di Inggris.
Ia dikabarkan merupakan pengawal Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman.
Banyak foto yang beredar memperlihatkan Mutreb mendampingi Pangeran Mohammed Bin Salman dalam kunjungannya ke Madrid, Paris, hingga markas PBB.
Baca Juga : Jadi Jurnalis Sukses dan Berani, Najwa Shihab Bagikan Kuncinya
Setidaknya sembilan dari lima belas pelaku yang terlibat dalam kasus ini bekerja di dinas keamanan, militer serta beberapa instansi pemerintah lainnya.
Khashoggi adalah mantan penasihat pemerintah.
Ia melarikan diri dari Saudi dan tinggal di Amerika Serikat (AS) sejak September 2017.
Jurnalis berusia 60 tahun ini kerap mengkritik kebijakan Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman hingga keterlibatan Saudi dalam konflik Yaman.
Berbagai klaim terkait kasus pembunuhan ini muncul.
Salah satunya dari Al Jazeera yang menyebutkan bahwa pembunuhan dan mutilasi Jamal Khashoggi hanya membutuhkan waktu tujuh menit.
Baca Juga : Najwa Shihab Ungkap Masa Lalunya Hingga Terjun ke Dunia Jurnalistik
Terkait kasus ini, pihak Konsulat Saudi bersikukuh bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung dalam keadaan selamat.
Namun pihaknya juga mengatakan bahwa CCTV gedung tak berfungsi pada tanggal 2 Oktober, saat Khashoggi menghilang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan hal ini tidak masuk akal sebab Saudi memiliki sistem keamanan yang canggih.
"Bahkan gerakan burung atau nyamuk sekalipun bisa terekam pergerakannya," ungkap Erdogan.
(*)