Find Us On Social Media :

Tulisan Terakhir Jamal Khashoggi, Jurnalis Arab Saudi yang Dikabarkan Dibunuh di Turki

By Chandra Wulan, Kamis, 18 Oktober 2018 | 18:38 WIB

Jamal Khashoggi, jurnalis Arab Saudi yang dibunuh dengan cara dimutilasi di gedung Konsulat Arab Sau

The New York Times telah membongkar sejumlah identitas pelaku.

Ada Tubaigy, Kepala Dewan Sains Forensik Saudi dan pejabat tinggi sekolah kedokteran setempat.

Tubaigy berperan selaku penanggung jawab dalam proses mutilasi Khashoggi.

Dari bukti rekaman, ia melakukan tugasnya sembari mendengarkan musik.

Selain itu nama Maher Abdulaziz Mutreb juga tercatut.

Baca Juga : Kisah Kenji Nagai, Jurnalis yang Masih Sempat Memotret Sesaat Setelah Ditembak Tentara dari Jarak Dekat

Mutreb pernah bertugas sebagai diplomat di Inggris.

Ia dikabarkan merupakan pengawal Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman.

Banyak foto yang beredar memperlihatkan Mutreb mendampingi Pangeran Mohammed Bin Salman dalam kunjungannya ke Madrid, Paris, hingga markas PBB.

Setidaknya sembilan dari lima belas pelaku yang terlibat dalam kasus ini bekerja di dinas keamanan, militer serta beberapa instansi pemerintah lainnya.

Khashoggi adalah mantan penasihat pemerintah.

Ia melarikan diri dari Saudi dan tinggal di Amerika Serikat (AS) sejak September 2017.

Baca Juga : Patuhi Seruan Erdogan, Warga Turki Hancurkan iPhone Miliknya Menggunakan Palu

Jurnalis berusia 60 tahun ini kerap mengkritik kebijakan Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman hingga keterlibatan Saudi dalam konflik Yaman.

Berbagai klaim terkait kasus pembunuhan ini muncul.

Salah satunya dari Al-Jazeera yang menyebutkan bahwa pembunuhan dan mutilasi Jamal Khashoggi hanya membutuhkan waktu tujuh menit.

Khashoggi juga merupakan kontributor Washington Post.

Terkait kasus ini, pihak Konsulat Saudi bersikukuh bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung dalam keadaan selamat.

Namun pihaknya juga mengatakan bahwa CCTV gedung tak berfungsi pada tanggal 2 Oktober, saat Khashoggi menghilang.

Baca Juga : Pura-pura Ditembak Mati, Jurnalis Anti Rezim Putin Gagalkan Rencana Pembunuhan Dirinya

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan hal ini tidak masuk akal sebab Saudi memiliki sistem keamanan yang canggih.

"Bahkan gerakan burung atau nyamuk sekalipun bisa terekam pergerakannya," ungkap Erdogan.

(*)