Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Setiap anggota luarga Kerajaan Inggris pasti sudah pernah melakukan perjalanan ke berbagai negara di dunia.
Baik untuk mempromosikan kegiatan amal, bertemu dengan para pemimpin dunia atau untuk sekedar terhubung dengan orang-orang biasa yang tinggal di Commonwealth dan sekitarnya.
Dilansir dari laman Nova.id (18/10/2018), beberapa negara biasanya akan menyambut kedatangan keluarga kerajaan Inggris dengan memakaikan mereka baju adat di negaranya.
Dan untuk menghormatinya, biasanya keluarga kerajaan Inggris akan menerima sambutan tersebut dan memakai baju adat dari negara yang sedang dikunjungi.
Melansir dari laman Insider, berikut adalah beberapa foto anggota keluarga Kerajaan Inggris saat tampil dengan baju adat dari negara lain.
Pangeran William tampil dengan baju adat Jepang
Baca Juga : 5 Alasan Pernikahan Putri Eugenie Menyalahi Tradisi Kerajaan Inggris
Happi merupakan salah satu pakaian tradisional Jepang yang bentuknya menyerupai outer.
Foto di atas menunjukkan saat Pangeran William menghadiri upacara Kagami biraki di Roppongi Hills, Tokyo pada tahun 2015.
Saat itu, Pangeran William bersama astronot Jepang, Soichi Noguchi dan CEO Aston Martin Andy Palmer berkesempatan untuk memecahkan sebuah tong sake.
Baca Juga : Kata Pakar Tentang Garis Tangan 10 Anggota Keluarga Kerajaan Inggris
Selain Happi, Pangeran William ternyata juga pernah memakai Yukata
Yukata merupakan pakaian tradisional Jepang yang hampir mirip dengan Kimono.
Saat itu, Pangeran William bersama dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sedang menikmati santap malam di ryokan di Koriyama pada tahun 2015.
Baca Juga : Augusto Cesar Bedacarratz, Sosok Pilot yang Menjadi Mimpi Buruk Bagi Kerajaan Inggris
Ryokan adalah penginapan tradisional Jepang yang sering menawarkan tamu-tamunya untuk mengenakan yukata selama mereka menginap di sana.
Pangeram William maupun PM Shinzo Abe tampak mengenakan Yukata dengan warna yang senada.
Pangeran Harry dengan baju adat Lesotho, Afrika Selatan
Pada tahun 2010, Pangeran Harry pernah berkunjung ke desa Semongkong.
Semonkong adalah sebuah desa terpencil di Lesotho, Afrika Selatan.
Di sana, Pangeran Harry sempat mengunjungi sebuah sekolah yang untuk anak-anak gembala setempat.
Baca Juga : Jadi Bagian dari Keluarga Kerajaan Inggris, Berapa Jumlah Kekayaan Bersih Pangeran Harry?
Sekolah itu dibangun oleh Sentebele, sebuah badan amal yang ia dirikan.
Selain itu, Pangeran Harry juga sempat berkuda sambil mengenakan selimut Basotho tradisional.
Selimut Basotho adalah selimut yang sering dikenakan oleh warga Lesotho sehari-hari untuk menahan angin dan hujan.
kerajaan inggrisBaca Juga : Ayah Meghan Markle Sebut Putrinya 'Tertekan' Jadi Bagian dari Keluarga Kerajaan Inggris
Pangeran Charles dengan baju adat India
Pada tahun 2006, Pangeran Charles pernah berkunjung ke sebuah candi Sikh di India.
Menurut tradisi candi Sikh, setiap pengunjung yang datang ke sana harus menutupi rambutnya sebagai tanda penghormatan.
Baca Juga : Alasan Meghan Markle dan Wanita Kerajaan Inggris Lainnya Kerap Gunakan Tas Tangan
Jika tidak ada turban, pengunjung harus membawa kain untuk menutupi kepalanya.
Pangeran William saat berkunjung ke Yerusalem
Tahun ini, Pangeran William berkesempatan untuk mengunjungi Yerusalem.
Baca Juga : Inilah Pekerjaan Kate Middleton Sebelum Jadi Bagian Keluarga Kerajaan Inggris
Pangeran William sempat mengenakan kippah (kadang disebut yarmulke) saat berkunjung ke Tembok Barat di Yerusalem.
Kippah ini biasanya dikenakan oleh orang-orang Yahudi sebagai tanda kehormatan dan rasa hormat.
Kate Middleton dengan baju adat Kuala Lumpur, Malaysia
Baca Juga : 7 Hadiah Paling Aneh yang Pernah Diterima Kerajaan Inggris, Salah Satunya Bebek Karet untuk Putri Charlotte
Pada tahun 2012 lalu, Kate Middleton mendampingi Pangeran William saat berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Di sana, Kate Middleton mengenakan pakaian berlengan panjang dan kain yang dililitkan di kepala hingga menyerupai hijab.
Ternyata, saat itu Pangeran William dan Kate Middleton sedang berkunjung ke Masjid As Syakirin di Kuala Lumpur, Malaysia. (*)