Find Us On Social Media :

Anak Sulung Nycta Gina Sempat Terserang Tongue Tie dan Upper Lip Tie, Begini Perkembangannya Sekarang

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Jumat, 19 Oktober 2018 | 16:11 WIB

Nycta Gina dan anak pertamanya, Uta

Laporan wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih

Grid.ID - Penyiar radio Nycta Gina melahirkan anak pertamanya pada 2 Mei 2016 silam.

Anak sulung hasil pernikahannya dengan Rizky Kinos itu diberi nama Panutan Adhya Semesta Trinycta, atau biasa dipanggil Uta.

Ketika lahir, Uta tidak bisa menyusu lantaran mengidap Tongue Tie dan Upper Lip Tie.

Baca Juga : Ahmad Dhani Mengaku Sudah Menjadi Tersangka Sebanyak 11 Kali

Hal tersebut mengakibatkan Uta kekurangan berat badan sehingga membuat banyak dokter menyarankan agar Nycta Gina mengejar berat badan dan perkembangan Uta.

Kini, Uta sudah berusia 2 tahun, perkembangannya pun kian menunjukkan hasil yang baik.

Nycta Gina mengungkapkan Uta sudah susah diajak untuk diam serta selalu meniru ucapan orangtuanya.

Selain itu, Uta sudah bisa marah kalau lagi kesal. Lucunya, Uta memiliki hobi menonton live band sambil meniru main gitar dan drum.

Ungkapan Nycta Gina tersebut ia bagikan lewat unggahan foto di laman Instagramnya, @missnyctagina, Kamis (18/10/2018).

"MashaAllah anak ibun udh gede... perasaan kaya baru kemarin ngelahirin uta.. masih inget bgt anak ini lahir ga bs nyusu.. tnyata ada tongue tie dan upper lip tie trs setiap ke dktr di blg krg berat badan.. sampe hampir setiap dktr anak yg direkomen org aku dtgin bwt ngejar berat badan dan perkembangannya uta,"

"Sekarang alhamdulillaah disuru diem sebentar aja susah, apa yg kita ngomong ditiruin, trs klo kesel udh bisa ngambek sama hobinya liat live band plus niruin main gitar dan drum.. pkknya ibun nikmatin semuanya asal ibun jgn dilemparin belalang aja (emoji) kiss kiss mas uta," tulis Nycta Gina dalam caption fotonya seperti dikutip Grid.ID, Jumat (19/10/2018)

Melansir dari Kompas.com, tounge tie dan lip tie pada bayi menjadi salah satu kendala ibu untuk menyusui.

Koordinator Pelatihan Manajemen Laktasi Perinesia (Persatuan Perinatal Indonesia), dr. Asti Praborini, SpA, IBCLC, menjelaskan, tongue tie atau ankyloglossia merupakan adanya selaput atau frenum di bawah lidah yang mengganggu pergerakan lidah.

Sedangkan pada lip tie, selaput terdapat di bawah bibir rahang atas maupun di atas bibir rahang bawah yang mengganggu pergerakan bibir. Bayi bisa mengalami salah satu masalah ini, atau keduanya, yaitu memiliki tongue tie dan lip tie.

Pada tongue tie, selaput itu membuat lidah tidak leluasa bergerak atau seperti terikat.

Contohnya, lidah bayi sulit terangkat sehingga tidak sampai menyentuh langit-langit, tidak bisa menjulur hingga melewati gusi, atau hanya terangkat bagian tepi lidah karena adanya selaput di bawah lidah.

Namun, gejala yang dialami bayi itu akan tergantung pada tipe tongue tie.

"Kondisi itu bisa membuat bayi sulit menyusui, perlekatannya ke payudara enggak bagus, hingga saat menyusui rasanya enggak kenyang-kenyang," jelas dokter yang akrab disapa Rini dalam seminar "Mengenali Tongue Tie dan Lip Tie Dalam Upaya Membantu Bayi dan Ibu Menyusui" di Auditorium RS Dharmais, Jakarta, Sabtu (15/01/2016).

Anak dengan tongue tie maupun lip tie berisiko mengalami gangguan tumbuh apabila tidak segera ditangani. Masalah ini pula yang kerap membuat ibu menyerah dan akhirnya memberikan susu formula kepada bayi.

Kondisi itu bisa membuat ibu yang sangat ingin menyusui bayinya merasa frustasi hingga menyebabkan gangguan emosional.

Baca Juga : Raisa Rilis Musik Video Baru Bersama Dipha Barus dengan Nuansa Jingga dan Alam

Seiring bertambahnya usia bayi, tounge tie dan lip tie bahkan bisa membuat anak terlambat bicara hingga berisiko masalah pada tulang belakang.

Tongue tie dan lip tie pada bayi bisa diatasi dengan frenotomi. Dijelaskan oleh dokter Ratih Ayu Wulandari, IBCLC, frenotomi adalah pengguntingan dan relokasi menempelnya frenum atau selaput tali lidah.

Dengan begitu pergerakan lidah dan bibir bayi akan lebih leluasa. Frenotomi bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan merupakan tindakan yang sangat aman bagi bayi. (*)