Find Us On Social Media :

Mengenal Mati Batang Otak, Kondisi Medis yang Merenggut Nyawa Rini Puspitawati

By Linda Rahmadanti, Minggu, 21 Oktober 2018 | 19:55 WIB

Mengenal mati batang otak, kondisi medis yang merenggut nyawa model cantik Rini Puspitawati

Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad

Grid.ID - Kecelakaan yang menimpa Rini Puspitawati kini sedang ramai di media sosial.

Teman Rini, Ragil Supriyanto tewas di tempat saat kecelakaan terjadi.

Rini yang selamat, akhirnya harus menyerah karena mengalami kondisi medis mati batang otak.

Baca Juga : Penjelasan Dokter Soal Kondisi yang Menyebabkan Rini Puspitawati Meninggal Dunia

Awalnya kondisi Rini membaik dan tengah menjalani proses pemulihan.

Senin (15/10/2018), Rini menjalani operasi untuk mengambil cairan yang masuk ke paru-parunya.

Bahkan kakak kandung Rini, Wiwik saat itu mengatakan bahwa kondisi Rini berangsur membaik.

Baca Juga : Soal Honda CR-V Masuk Jurang, Begini Cerita Keluarga Rini Puspitawati

Kendati demikian, Rini masih tidak sadarkan diri dan dirawat di ruang ICU RSUD dr. Soedono, Kota Madiun.

Setelah menjalani tindakan medis, Rini akhirnya meninggal dunia.

Diawali dengan keterangan dari kerabat korban pada Jumat (19/11/2018) malam, Rini mengalami koma.

Baca Juga : Kritis Selama Seminggu, Rini Puspitawati Akhirnya Meninggal Dunia

Pada akhirnya Rini menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (20/10/2018) pagi sekitar pukul 09.55 WIB.

Dilansir Grid.ID dari alodokter, kematian batang otak terjadi ketika seseorang tidak lagi memiliki fungsi batang otak.

Dalam kondisi ini, seseorang akan secara permanen kehilangan potensi kesadaran dan kemampuan untuk bernapas.

Baca Juga : 5 Foto Cantik Rini Puspitawati yang Bisa Bikin Lelaki Jatuh Hati Padanya

Kematian batang otak bisa terjadi karena beberapa sebab.

Diantaranya ialah serangan jantung, stroke, penggumpalan darah atau penyumbatan pada pembuluh darah, cedera kepala berat, pendarahan otak, infeksi seperti radang otak, tumor otak, overdosis, dan hipotermia.

Jika seseorang telah mengalami kematian batang otak, maka besar kemungkinannya terjadi kematian otak secara keseluruhan.

Baca Juga : Teribat Kecelakaan Mobil Bersama Suami Orang, High Heels yang Dipakai Rini Puspitawati Diduga Jadi Penyebabnya

Meski seseorang yang mengalami kondisi kematian batang otak telah dibantu dengan mesin ventilator dan perawatan suportif fungsi pernapasan dan pasokan oksigen terpenuhi, namun untuk berbicara, makan, bernafas secara alami, dan berpikir sudah tidak bisa berjalan seperti biasanya.

Untuk mengurangi resiko terkena gangguan pada batang otak, kamu bisa memulai dengan hidup sehat.

Olahraga secara teratur, jaga asupan makan sehat, dan menjaga seluruh fungsi vital tubuh agar berjalan dengan normal. (*)