Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
Grid.ID - Presiden Jokowi tampak menghadiri peringatan Hari Santri Nasional.
Dalam memperingati Hari Santri Nasional, Presiden Jokowi hadir pada acara puncak Santriversary di Lapangan Gasibu Bandung, Minggu (21/10/2018).
Tak hanya Presiden Jokowi, Menteri Agama, Lukman Saifuddin juga terlihat menghadiri peringatan Hari Santri 2018.
Baca Juga : Temani Presiden Jokowi, Jan Ethes Terlihat Menggemaskan dengan Peci!
Acara Santriversary yang di adakan di Kota Bandung tersebut tampak dihadisi ribuan santri dari sejumlah pondok pesantren di Jawa Barat.
Pada acara tersebut presiden Jokowi memberikan sambutan yang berisi tentang penetapan Hari Santri Nasional.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa poin penting.
Baca Juga : Presiden Jokowi Minta Diajari Kaesang Pangarep Main Mobile Legends
Seperti yang Grid. ID lansir dari akun twitter resmi @Kemenag_RI (21/10/2018) berikut ini.
1. Penetapan Hari Santri Nasional
Presiden Jokowi tampak mengukapkan bahwa tepat tanggal 22 Oktober, 3 tahun lalu ia menandatangani Keputusan Presiden (kepres) tentang hari santri.
Baca Juga : Sahabat Kaesang Pangarep Ungkap Sifat Asli Putra Presiden Jokowi tersebut
Dilansir dari laman kompas.com, tepatnya pada 22 Oktober 2015, Presiden Jokowi telah menandatangani Keputusan PresidenNomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Menurut Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, pada 22 Oktober tidak menjadi hari libur meski telah ditetapkian sebagai Hari Santri Nasional.
Penetapan Hari Santri merupakan usulan dari internal kabinet dan pihak eksternal yang terkait.
Baca Juga : 7 Potret Masa Muda Presiden Jokowi, dari Naik Gunung hingga Kencan Bareng Iriana
Penetapan tanggal 22 Oktober karena usulan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
2. Penetapan Hari Santri Nasional merupakan bentuk penghormatan dan terima kasih negara kepada alim ulama, kyai, habib, ajengan, dan para santri.
Sejarah telah mencatat peran besar ulama dan santri sejak kemerdekaan NKRI.
Menurut Said Aqil Siradj, pada 22 Oktober 1945 merupakan tanggal ketika Kiai Hasyim Asy'ari mengumumkan fatwanya yang disebut sebagai Resolusi Jihad.
Resolusi Jihad lahir melalui musyawarah ratusan kiai dari berbagai daerah tersebut merespons agresi Belanda kedua.
Resolusi itu memuat seruan bahwa setiap Muslim wajib memerangi penjajah.
Baca Juga : Presiden Jokowi Serahkan Bonus untuk Atlet Asian Para Games 2018, Berapa Jumlahnya?
Para pejuang yang gugur dalam peperangan melawan penjajah pun dianggap mati syahid.
Sementara itu, mereka yang membela penjajah dianggap patut dihukum mati.
Said juga menyampaikan bahwa dengan atau tanpa persetujuan pemerintah, PBNU akan tetap merayakan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Baca Juga : Mengintip Warung Sate Favorit Presiden Jokowi yang Berada di Kawasan Jakarta Timur
PBNU telah merencanakan sejumlah acara dalam rangka perayaan Hari Santri tersebut.
3. Himbauan untuk menjadi santri yang cinta bangsa, religius, berahlakul karimah dan nasionalis sebagaimana diteladankan ulama.
Presiden Jokowi tampak mengingatkan bahwa Negara Indonesia adalah rumah bagi seluruh bangsa Indonesia.
Baca Juga : Temui Presiden Jokowi, Sekjen PBB Sengaja Kenakan Kemeja Batik
4. NKRI adalah rumah bagi bangsa sendiri dan perlu dijaga, salah satunya oleh para santri.
Pasalnya, Presiden Jokowi tampak menghimbau untuk bersyukur karena Indonesia dipandu dengan kesantrian yang kuat.
Negara kita berbeda agama adat, tradisi, bahasa daerah, ini adalah anugrah yang diberikan Allah Swt kepada bangsa Indonesia ini.
Baca Juga : Belum Ada Satu Jam Diumumkan, Presiden Jokowi Minta Kenaikan Harga BBM Premium Ditunda
5. Tetap Menjaga Persatuan
Presiden Jokowi juga tampak menyampaikan agar selalu menjaga persatuan dankesatuan bangsa.
"Ini perlu saya ingatkan terus, kita punya saudara yang berbeda, oleh karena itu, dalam menjaga rumah NKRI ini, maka marilah jaga persatuan, aset kita ini adalah kerukunan," ucap Presiden Jokowi, seperti yang Grid.ID lansir dari laman twitter @Kemenag_RI.
Baca Juga : Antusias Presiden Jokowi Sambut Ajang Asian Para Games 2018
Selain memberi sambutan, Presiden Jokowi juga tampak melakukan kebiasaannya, yaitu memberikan kuis.
Kuis yang diberikan Presiden Jokowi disambut antusias oleh para santri yang memadati Lapangan Gasibu, Bandung.
Selain kehadiran Presiden Jokowi dan menag Lukman Saifuddin, para santri juga turut dihibur dengan kehadiran grup musik religi, Nissa Sabyan.
(*)