Pada zaman dahulu kepala suku Naulu menunjuk calon pengantin laki-laki agar berburu kepala manusia sebagai bentuk kejantanan diri.
Selain itu persembahan kepala manusia juga dilakukan ketika suku Naulu mengadakan ritual Pataheri, ritual untuk perayaan pendewasaan seorang anak laki-laki.
Dalam Pataheri, seorang remaja yang berhasil memenaggal kepala orang maka ikat kepala warna merah bakal didapatkan sebagai simbol dirinya telah dewasa.
Baca Juga : Gaya Fashion Nikita Willy dengan T-Shirt yang Bisa Dicontek Buat Liburan
Namun tenang saja, tradisi berburu kepala manusia suku Naulu sudah tidak ada sekarang.
Sebab pada tahun 2005 ditemukan dua mayat tanpa kepala di kecamatan Amahai, Maluku Tengah oleh pihak berwajib.
Hasil penyelidikan rupanya korban dibunuh oleh tiga orang anggota suku Naulu bernama, Patti Sounawe, Nusy Sounawe, dan Sekeranane Soumorry.
Baca Juga : Kompilasi Tren Fashion 2019 dari Koleksi Busana Desainer di Jakarta Fashion Week 2019
Mereka memenggal kepala manusia untuk melakukan ritual perbaikan rumah adatnya.
Meski merupakan tradisi, pihak berwajib tetap menangkap ketiganya dan mereka dijatuhi hukuman mati.
Sejak kejadian ini, lembaga hukum berusaha untuk melakukan sosialisasi kepada semua pihak tentang adanya hukuman tegas bagi tindakan pembunuhan.(*)