"Para pemimpin Saudi yakin menangkapi para pengkritik ini akan meningkatkan tekanan terhadap pemerintah. Sehingga, mereka mulai membunuhi mereka diam-diam," ujar salah seorang sumber yang tak mau disebutkan namanya.
Sumber tersebut menambahkan, kerja Tiger Squad bisa 'keras' dan 'halus'.
Keras yang dimaksud ialah melakukan eliminasi kepada target dengan cara membunuhnya langsung.
Sedangkan halus ialah membunuh target dengan perencanaan matang yang seolah-olah korban tewas karena kecelakaan atau musibah.
Bahkan dikabarkan Tiger Squad ini pernah membunuh dengan menyuntikkan virus beracun kepada targetnya.
Target dari Tiger Squad ini bukan hanya pihak asing saja, melainkan elite dalam negeri pun tak luput menjadi korbannya.
Salah satunya ialah Pangeran Mansour yang merupakan rival Mohammed bin Salman.
Ia tewas ketika mencoba kabur dari negaranya lantaran helikopter yang ditumpanginya disabotase Tiger Squad dan jatuh di perbatasan Saudi-Yaman.
Sumber tersebut menambahkan, pemimpin Pengadilan Publik Mekkah, Suliman Abdul Rahman al-Thunityan juga jadi korban Tiger Squad.
Ia disuntik virus mematikan saat memeriksakan kesehatannya di RS Riyadh 1 Oktober lalu.
"Saya yakin dia disuntik virus mematikan saat melakukan pemeriksaan medis rutin. Jadi kematiannya terlihat amat alami," ujar sumber tersebut.
Suliman dieksekusi mati secara halus karena pernah mengirimi Mohammed bin Salman surat yang berisi kritikan terhadap visi ekonomi negara sang putra mahkota.
"Sang hakim sebelumnya pernah mengirim surat kepada MBS dan mempertanyakan visi ekonomi 2030 yang diusungnya," pungkas sang sumber.(*)