Laporan Wartawan Grid.ID, Lalu Hendri Bagus
Grid.ID - Aktris Laudya Cynthia Bella membintangi sebuah film berjudul Ambu, film tersebut bercerita tentang hubungan ibu dan anak dari suku Baduy.
Film Ambu sendiri adalah film Indonesia yang pertama kali mengambil latar belakang suku Baduy.
Laudya Cynthia Bella mendapatkan kesempatan untuk berbaur langsung dengan masyarakat suku Baduy.
Baca Juga : Tak Mau Tahu, Billy Syahputra Serahkan Semua Kasus Kriss Hatta kepada Polisi
Laudya Cynthia Bella dan para pemain lainnya harus menetap di suku Baduy Selama 2 minggu, momen itu meninggalkan kesan yang mendalam buat Laudya Cynthia Bella.
"Menurut aku karakter orang Baduy asli sangat kuat dan megang prinsip, ikutin norma dan aturan," ujar Laudya Cynthia Bella menceritakan kesan yang ia dapatkan selama syuting film Ambu di suku Baduy saat ditemui Grid.ID di The Hook, kawasan Blok S, Jakarta Selatan, Kamis (25/10/2018).
Ia yang memerankan sosok perempuan Baduy berperan sebagai sosok yang berpegang teguh dengan prinsip.
"Aku orang baduy, jadi aku keras karena punya prinsip. Aku dididik sama Ambu, yang memang cukup keras. Karakter Fatma berani ambil keputusan. Karena prinsip kuat berani ambil keputusan," papar Laudya Cynthia Bella menceritakan perannya dalam film Ambu.
Bella juga terkesan dengan keindahan alam yang terdapat di lokasi syuting tersebut, ia bahkan mengatakan merasa seperti sedang berlibur.
Baca Juga : Elly Sugigi Ungkap Rasa Sedihnya Saat Hadiri Wisuda Anak
"Di loksyut enggak berasa syuting. Subuh antre mandi dengan air yang super dingin. Sore, matahari udah abis pas sore, kita selesai syuting dan kita makan. Enak banget makan-makanan Sunda, ketemu pete, sambel terasi, dan lain-lain sampai berat badan naik," cerita Laudya Cynthia Bella.
Bella bahkan tak menggunakan handphone selama berada di desa yang ditempati suku Baduy, hal itu merupakan momen yang sangat berkesan untuknya.
"Seru kita enggak main hp dan sosmed, ngabisin waktu cuma ngobrol, makan kuaci, dengerin krik-krik (jangkrik). Di situ aku merasa di Baduy, menghilangkan elektronik ternyata lebih enak dan lebih bersosialisasi. Saat pergi ke suatu (tempat yang ada) sinyal, kita jangan norak dan jangan langsung pegang hp. Jadi pegang hp ada jadwalnya," pungkasnya. (*)