3. Tak boleh berkata Merdeka
Belanda yang mengetahui adanya kongres ini mengirimkan tentaranya untuk melakukan penjagaan ketat di sana.
Para peserta dilarang berkata 'Merdeka' atau nanti diciduk.
Meski begitu para pemuda tetap bisa merumuskan ikrar demi menuju kemerdekaan nusantara.
4. Masih gunakan bahasa Belanda
Meski bersifat nasionalis, para peserta Kongres Pemuda II masih banyak menggunakan bahasa Belanda dalam percakapan maupun penulisannya.
Misalnya, Siti Soendari yang turut menyampaikan pidatonya dalam kongres tersebut dalam bahasa Belanda.(*)