Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Tamatnya peredaran tabloid Bola pada Jumat (26/10/2018), bukan saja menjadi duka bagi para penikmat olah raga Tanah Air.
Jauh di balik tingginya pamor tabloid milik Kompas Gramedia Grup tersebut, terdapat banyak pihak yang berkecimpung di dalamnya.
Mulai dari pemimpin redaksi, editor, wartawan, desainer, serta banyak pihak lainnya.
Baca Juga : Pertama Kali Terlibat Dalam Film, Isyana Sarasvati: Seru Karakternya Unik
Selama 34 tahun berkarya, tabloid Bola tak hanya sebuah bentuk media berita olah raga, tetapi juga telah menjadi rumah dan keluarga bagi para karyawannya.
Diakui pemimpin redaksi tabloid Bola, Weshley Hutagalung saat dihubungi Grid.ID melalui sambungan telepon, Jumat (26/10/2018) siang, tabloid Bola bukan sekadar tempat mencari nafkah, melainkan telah menjadi visi bagi para pengasuhnya.
Baca Juga : Ge Pamungkas Unggah Foto Prewedding dan Tulis Pesan Romantis
"Rata-rata yang harus dilihat itu adalah mereka masuk ke Bola itu bukan hanya sekadar mencari pekerjaan, tapi karena mereka suka dengan brandnya, mereka punya mimpi bergabung dengan tabloid Bola, ini yang membuat saya semakin sedih," tutur Weshley.
Orang-orang di balik tabloid Bola adalah mereka yang memiliki keterikatan emosional dengan media cetak ini sedari kecil.
"Banyak orang mencari kerja ya di mana saja ditempatkan di situ lah ya sudah. Nah kalo ini bukan, ini orang-orang yang membaca Bola dari kecil yang mempunyai mimpi masuk menjadi bagian dari dalamnya," tambahnya.
Baca Juga : Christian Sugiono Bagikan Tips Buat Konten Travelling Menarik
Kini, tabloid Bola yang dikenal sebagai media olah raga yang edukatif dan menunjung netralitas itu pun tak mampu lagi bertahan.
Mereka yang tumbuh bersama tabloid Bola terpaksa menanggalkan mimpi dan nama besar yang selama ini dibangga-banggakan.
"Mereka kehilangan brand yang mereka banggakan, itu yang ga mudah dipahami."
"Tidak hanya sekadar pekerjaan, tapi menjadi sebuah mimpi dan keluarga," ungkap Weshley lagi.
Baca Juga : Cuma Gara-gara Unggahan Foto, Ashanty Memaki Aurel Hermansyah
Weshley yang telah bergabung bersama tabloid Bola sejak 1996 ini pun menandaskan ikatan kekeluargaan dan rasa memiliki terhadap tabloid ini tak dapat diukur.
"Saya waktu kuliah sudah kerja di tiga tempat, saya ga nemuin yang kayak gini, ikatannya luar biasa. Bahkan saya katakan rasa memilikinya mungkin lebih besar dari ownernya sendiri," pungkas Weshley.
Baca Juga : Prihatin dengan Kondisi Gajah, Tulus Gagas Kampanye Teman Gajah(*)