Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
Grid.ID - Direktur utama AirNaV Indonesia, Novie Riyanto mengatakan pilot pesawat Lion Air JT610 sempat meminta return to base (RTB), saat baru dua menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Permintaan tersebut diminta oleh pilot pada petugas pengawas bandara sebelum akhirnya hilang kontak setelah 13 menit mengudara.
Hal tersebut disampaikan Novie saat konferensi pers di Posko Terpadu Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) sore.
"Setelah take off 2-3 menit pesawat minta RTB, tugas kami melayani karena pilot minta ATC (Air Traffic Controller) untuk RTB," ungkap Novie.
Baca Juga : Enam Kantong Jenazah Akan Segera Sampai di Halim Perdana Kusuma
Namun sayang setelah permintaan tersebut dikabulkan, pesawat langsung kehilangan kontak dan dinyatakan hilang selama tiga jam.
Setelahnya pesawat tersebut dipastikan jatuh di perairan Karawang Jawa Barat.
Baca Juga : Akan Menikah Tahun Depan, Calon Pengantin Pria Jadi Korban Lion Air JT610
Meski demikian, Novie belum bisa memastikan sebab jatuhnya pesawat tersebut karena masih proses evakuasi dan masih diinvestigasi.
"Tidak seperti itu (menyimpulkan pesawat jatuh), panjang investigasinya berdasarkan radar dan blackbox," tuturnya.
Baca Juga : Maia Estianty Menikah dengan Irwan Mussry, Ahmad Dhani Tak Terima Undangan
Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang dikabarkan jatuh di pantai di utara Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat tersebut dikabarkan hilang kontak saat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.10 WIB pagi ini. Sedianya, pesawat tersebut tiba di Bandara Depati Amir pukul 07.20 WIB.
Informasi terkini, Tim Basarnas yang ditugaskan untuk mencari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 telah berhasil mengevakuasi 6 jenazah.
Sebelumnya, pihak Basarnas juga telah menemukan beberapa barang-barang yang diduga milik penumpang serta serpihan pesawat Lion Air JT610. (*)