Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi
Grid.ID - Mantan guru SMA pramugari Alfiani kini buka suara terkait gadis berusia 19 tahun yang jadi korban pesawat Lion Air jatuh itu.
Seperti dikutip dari Kompas.com, mantan guru Alfiani itu sempat mengutarakan seperti apa kepribadian sang pramugari sebelum jadi korban pesawat Lion Air jatuh.
Rindang Wahyu Wijayanti, mantan guru Alfiani menyebut pramugari yang jadi jadi korban pesawat Lion Air jatuh itu sebagai sosok yang pendiam.
Baca Juga : Firasat Buruk Orang Tua Pramugari Alfiani, Dua Hari Sebelum Pesawat Lion Air Jatuh di Karawang
Rindang juga mengatakan Alfiani adalah anak yang santun, cekatan serta pintar.
"Orangnya cenderung diam tapi santun. Tetapi Alfi orang cekatan, smart dan miliki jiwa leadership," kata Rindang, seperti dikutip dari Kompas.com.
Rindang juga diketahui sempat menghubungi nomor HP Alfi saat ia mendengar kabar itu melalui grup Whats App sekolah.
Baca Juga : Belum Genap Sebulan Menikah, Deryl Jadi Korban Pesawat Lion Air Jatuh di Perairan Karawang
Namun nomor HP Alfi sudah tak terhubung lagi.
"Setelah muncul nama-nama penumpang dan kru pesawat saya berusaha kontak nomor handphonenya Alfi tapi tidak terhubung," ungkap Rindang.
Suratan dari Tuhan
Sebagai mantan guru SMA Alfiani, Rindang masih dekat dengan anak didiknya itu.
Rindang bahkan sempat dipamiti Alfiani yang mengaku akan bertugas ke Medan, Sumatra Utara.
Namun ternyata, mantan anak didiknya itu justru ditugaskan ke Pangkal Pinang.
Baca Juga : Sempat Menolak Keluar Rumah, Keluarga Bhavye Suneja, Pilot Lion Air Jatuh Akhirnya Mau Berangkat ke Jakarta
Rindang mengatakan bahwa semua itu mungkin sudah jadi suratan dari Tuhan.
"Jadwalnya katanya ke Medan tetapi malah ditugaskan ke Pangkal Pinang. Mungkin sudah menjadi suratan dari Tuhan," kata Rindang.
Baca Juga : Staf KLHK Jadi Korban Pesawat Lion Air Jatuh, Sang Istri Yakin Jika Suaminya Masih Hidup
Dikutip dari Kompas.com, Alfiani ternyata baru 2 bulan menjalani tugas di Lion Air.
Warga Dukuh Gantrung, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Madiun, Jawa Timur ini lulus dari sekolah pramugari di Yogyakarta sebelum akhirnya diterima di Lion Air.
Kini, keluarga Alfiani masih berharap putri tunggal mereka selamat dari kecelakaan pesawat tersebut.
Mereka masih menanti kabar meskipun ayah Alfiani kini sudah menolak untuk menonton televisi yang terus memberitakan kecelakaan tersebut.
Sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor JT-610 tujuan Pangkal Pinang dikabarkan hilang kontak pada Senin (29/10/2018) pagi.
Dilansir dari Grid.ID, Lion Air JT-610 hilang kontak sekitar pukul 06.33 WIB usai lepas landas pada pukul 06.10 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.
Pesawat tidak mendarat hingga jadwal yang ditentukan yakni pukul 06.20 WIB.
Usai hilang, pencarian pun dilakukan.
Baca Juga : Pesawat Lion Air Jatuh, Adik Kopilot Sebut Sang Kakak Harusnya Tak Diizinkan Terbang
Basarnas kemudian memastikan Lion Air JT-610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Pesawat tersebut membawa 189 penumpang dengan rincian 179 penumpang dewasa, 1 anak, 2 bayi, 2 pilot dan 5 kru.
Hingga kini, evakuasi masih terus dilakukan.
(*)