Find Us On Social Media :

Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Keresan di Mojokerto, Warga Berebut Hasil Bumi yang Digantung di Pohon Kersen

By Puput Akad Ningtyas Pratiwi, Selasa, 30 Oktober 2018 | 15:40 WIB

Tradisi Keresan di Mojokerto untuk peringati Maulid Nabi 2018. Sejumlah hasil bumi digantung di pohon kersen

Di daerah lain, pohon kersen juga dikenal sebagai pohon talok.

Dilansir laman Tribunnews.com (3/12/2017), di Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pohon kersen dapat ditemui di halaman Masjid Darussalam Mengelo.

Terdapat dua pohon kersen setinggi kurang lebih 7 meter yang berdiri kokoh di masjid tersebut.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Festival Ampyang Maulid di Kudus yang Telah Digelar Sejak Abad ke-16

Kedua pohon inilah yang kemudian digunakan sebagai tempat untuk mengumpulkan hasil bumi.

Hasil bumi tersebut di antaranya nanas, kelapa muda, terong, jagung, nangka, dan lainnya.

Hasil bumi disusun secara rapi di bawah kedua pohon kersen tersebut.

Sebagai pelengkap, di 2 pohon tersebut turut digantung sejumlah kebutuhan pokok yang meliputi pakaian, topi, sandal, sepatu, hingga jas hujan.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Baayun Maulid, Budaya Mengayunkan Bayi Hingga Lansia di Kota Banjarmasin

Semua kebutuhan pokok tersebut digantung sedemikian rupa di dahan yang paling tinggi hingga batang pohon paling bawah.

Berikut potret gelaran tradisi Keresan di Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto seperti diunggah akun Instagram Tunas Pelita Karya 10 @tunaspelitakarya pada (3/12/2017).

Perayaan Maulid Nabi di Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dimulai dengan acara seremonial berupa doa bersama di halaman Masjid Darussalam Mengelo.

Setelah acara seremonial selesai, para warga dipersilakan untuk mengambil hasil bumi dan kebutuhan pokok yang dikumpulkan di pohon kersen.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Bungo Lado, Pemberian Pohon Uang ke Masjid di Padang Pariaman