Find Us On Social Media :

Pesawat Lion Air Jatuh, Teknisi yang Jadi Korban Sempat Sampaikan Ucapan Terakhir dan Minta Doa pada Orang Tua

By Novita Nesti Saputri, Selasa, 30 Oktober 2018 | 15:52 WIB

Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 masih menunggu perkembangan informasi terkait keluar

Laporan Wartawan Grid.ID, Novita Nesti Saputri

Grid.ID - Pesawat Lion Air jatuh, ucapan terakhir teknisi yang menjadi korban kepada orang tuanya menjadi sorotan publik.

Ucapan terakhir teknisi yang menjadi korban sebelum pesawat Lion Air jatuh diungkapkan oleh sepupunya.

Sepupu korban membeberkan ucapan terakhir teknisi pesawat Lion Air jatuh kepada orang tuanya ketika datang ke posko Halim Perdana Kusuma.

Baca Juga : Pesawat Lion Air Jatuh, 5 Selebriti Tanah Air Ucapkan Belasungkawa untuk Keluarga Korban

Salah satu korban musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT610 yaitu teknisi pesawat.

Sang teknisi tersebut bernama Rabagus.

Seperti yang sudah dilaporkan sebelumnya, tim SAR sampai saat ini masih melakukan proses pencarian dan identifikasi korban.

Baca Juga : Pesawat Lion Air Jatuh, Seorang Penumpang Selamat karena Terlambat Tiba di Bandara Soekarno Hatta

Baca Juga : 4 Brand Skincare Korea Bersertifikat Halal yang Bisa Kalian Coba!

Proses identifikasi cukup sulit dilakukan karena petugas menemukan potongan tubuh korban.

Jadi, sampai saat ini belum ada jasad korban yang berhasil diidentifikasi.

Sementara itu, korban Rabagus juga belum ditemukan oleh petugas dalam keadaan selamat maupun meninggal dunia.

Baca Juga : Komunikasi Terakhir Pilot Lion Air dengan Pengawas Bandara Soekarno Hatta, Sempat Meminta Kembali

Baca Juga : Deretan Lipstik Murah Meriah dari Brand Lokal yang Bisa dipakai Sehari-Hari

Jomy Eleyas, rekan kerja sekaligus sepupu korban datang ke posko Halim Perdana Kusuma untuk melapor mewakili orang tua Rabagus pada Selasa (30/10/2018).

Orang tua Rabagus meminta tolong kepadanya untuk mengurus administrasi di posko.

"Keluarga masih shocked, makanya saya yang ke sini," kata Jomy seperti yang telah Grid.ID kutip dari kompas.com.

Baca Juga : Pilot Amerika Bagikan 9 Tips Mengamankan Diri Saat Terjadi Kecelakaan Pesawat

Jomy menceritakan bahwa Rabagus sudah bekerja sebagai teknisi Lion Air selama empat tahun.

Saat kejadian, Rabagus menaiki pesawat Lion Air JT610 karena dia sedang mendapatkan tugas ke Pangkal Pinang.

Jomy bercerita bahwa sebelum terbang, Rabagus sempat berpamitan kepada orang tua.

Baca Juga : KNKT Bantah Pesawat Lion Air JT 610 Meledak Sebelum Jatuh

Menurut keterangan Jomy, pihak keluarga mengetahui jika Rabagus menjadi korban pesawat jatuh setelah melihat berita di televisi.

Jomy mengungkapkan ucapan terakhir yang dikatakan Rabagus sebelum berangkat.

Rabagus rupanya meminta doa kepada orang tuanya karena dia akan bertugas ke Pangkal Pinang.

Baca Juga : 5 Hoaks Pesawat Lion Air Jatuh, dari Penumpang Panik Sampai Ditemukannya Seorang Balita

"Korban sempat pamit ke orangtua, minta doanya akan tugas ke Pangkal Pinang.

Lalu keluarga dapat info dari televisi bahwa ada pesawat kecelakaan dan baru sadar salah satu penumpangnya keluarga kita," tutur Jomy.

Pesawat Lion Air jatuh di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).

Baca Juga : Polisi Tak Izinkan Keluarga Saksikan Jenazah Korban Lion Air JT 610

Pesawat tersebut terbang dengan rute Cengkareng-Pangkal Pinang dan berangkat dari bandara Soekarno Hatta pukul 06.20.

Waktu yang dibutuhkan pesawat tersebut untuk tiba di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang yaitu sekitar 70 menit.

Tapi 13 menit setelah lepas landas, pesawat dikabarkan hilang kontak.

Baca Juga : Lion Air Jatuh, Proses Identifikasi DNA Potongan Tubuh Korban Butuh Waktu 4 Sampai 5 Hari

Pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 merupakan pesawat baru buatan tahun 2018.

Lion Air mulai mengoperasikan pesawat tersebut sejak 15 Agustus 2018 dan dinyatakan layak operasi.

Baca Juga : Dari Spesifikasi Hingga Harga, Inilah 3 Fakta Boeing 737 MAX-8, Jenis Pesawat Lion Air yang Jatuh di Perairan Karawang

Seperti informasi yang telah diterima Grid.ID dari Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air, pesawat ini dikemudikan oleh pilot Bhavye Suneja dan co-pilot Harvino.

Pesawat ini mengangkut 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi.

Selain itu, di dalam pesawat ini juga terdapat 8 kru pesawat.

Baca Juga : Basarnas Temukan Casing Ponsel Penumpang Pesawat Lion Air Jatuh, Anak Korban: Kami Tunggu Kabar Baikmu ya Papa

8 kru tersebut yaitu pilot Bhavye Suneja, co-pilot Harvino, awak kabin Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.

Pilot Bhavye Suneja sendiri sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam.

Sedangkan co-pilot Harvino memiliki jam terbang lebih dari 5.000 jam. (*)