Laporan Wartawan Grid.ID, Ria Theresia Situmorang
Grid.ID - Tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 memang menjadi duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Di hari keempat evakuasi korban dan badan pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang kini sudah temukan kurang lebih 58 kantung jenazah dan baru 1 jenazah yang teridentifikasi.
Salah satu yang diduga adalah korban yang meninggal dalam kejadian nahas ini adalah Mery Yulyanda, pramugari Lion Air yang dikabarkan akan menikah pada awal tahun depan.
Diketahui, setelah ditemukannya seragam pramugari di sekitar lokasi yang diduga jatuhnya pesawat Lion Air JT610, keluarga akhirnya mendatangi Posko Keluarga di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Diwakilkan oleh Reni, bibi Mery Yulyanda, mengaku dirinya cukup terluka mendengar kabar nahas tersebut.
"Kabar black box, kalo soal Mery mah belum ada, kita nunggu dari pihak Lion aja. Tapi kan tes DNA nya sudah diambil ayah sama ibunya gitu kan, tapi belum ada hasilnya.
Reni bercerita kalau sampai saat ini orang tua Mery Yulyanda masih berharap kalau anak satu-satunya tersebut masih selamat.
Baca Juga : Tak Hanya akan Menikah, Mery Yulyanda Pramugari Lion Air JT610 Ternyata Juga Tulang Punggung Keluarga
"Kita masih berharap Mery selamat," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Bercerita tentang sosok keponakannya tersebut, Reni bercerita kalau Mery Yulyanda adalah anak yang penurut dan sangat baik.
"Dian anak penurut. Sempurnalah sebagai keponakan saya," ujarnya saat ditemui Grid.ID di RS Polri, Kramatjati pada Kamis (1/11/2018).
Baca Juga : Meski Black Box Lion Air JT 610 Sudah Ditemukan, Tim Masih Mencari 1 Black Box Lagi Berisi Percakapan Pilot
Ia pun bercerita kalau keluarga sama sekali tidak memiliki firasat bahwa sosok pramugari yang diketahui akan menikah dengan tambatan hatinya tahun depan ini akan pergi begitu cepat.
"Nggak ada firasat saya, keluarga, mamanya, temannya semua nggak ada," ujarnya sambil terisak tak bisa menahan tangis.
"Mamanya kalau lihat fotonya nangis, nggak tidur. Abang (Ayah Mery) saya juga pendiam sih terpukul," sambungnya.
"Udah, saya nggak kuat," pungkasnya sambil berlalu.(*)