Grid.ID - Berprofesi sebagai pilot, baik pesawat komersil maupun tempur merupakan kebanggan tersendiri.
Terkhusus pilot pesawat komersil, pendidikannya memakan biaya mahal dan proses seleksi ketat.
Berbeda dengan pilot pesawat tempur yang memang direkrut melalui seleksi militer dan pendidikannya pun gratis alias dibiayai oleh negara.
Dikutip dari Business Insider, Kamis (1/11) untuk pilot pesawat komersil apalagi yang mempiloti penerbangan antar negara, maka ada ketentuan-ketentuan tersendiri.
Baca Juga : Pilot Lion Air JT 610 Dikabarkan Bergaji Kecil, Rupanya di Indonesia Banyak Pilot Masih Nganggur
Baca Juga : Makna Seragam Pramugari Indonesia, Mulai dari Lion Air Hingga Garuda
Misalnya, dalam satu pesawat ada dua pilot dan dua co pilot dalam penerbangan jarak jauh antar negara.
Hal ini supaya memudahkan kerja masing-masing, dua lainnya istrirahat dan lainnya bertugas, begitu secara bergantian.
Seperti maskapai Qantas negara Australia yang menggunakan pesawat Boeing 787-9 Dreamliner untuk penerbangan jarak jauhnya.
Boeing 787-9 milik Qantas ini untuk melayani penerbangan rute Perth-London yang berjarak 9.008 mil jauhnya.