Grid.ID - Seorang pilot Jepang diduga mabuk dan akhirnya ditangkap di Bandara Heathrow, Inggris.
Pilot Jepang berusia 42 tahun yang bekerja untuk Japan Airlines itu ditangkap dan ditahan di Inggris pada 28 Oktober 2018 karena diduga mabuk.
Pilot asal Jepang itu diduga mabuk setelah gagal melalui breath test atau tes napas di Inggris.
Diketahui, breath test atau tes napas biasa digunakan untuk menentukan apakah seorang pengemudi berada di bawah pengaruh alkohol atau tidak.
Katsutoshi Jitsukawa (42), pilot asal Jepang itu, mengaku sudah mengonsumi lebih dari sembilan kali batas alkohol yang diperbolehkan.
Padahal dirinya harus bertugas menerbangkan pesawat ke Tokyo.
Baca Juga : Ruang Tersembunyi Tempat Pilot Tidur di Pesawat, Nyaman dan Canggih
Namun, 50 menit sebelum keberangkatan, dirinya gagal melalui tes napas.
Dari tes napas itu, ditemukan 189mg alkohol per 100ml darah dalam tubuh Katsutoshi Jitsukawa.
Melansir BBC, batas konsumsi alkohol yang legal di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara untuk para pengemudi adalah 80mg.
Sementara itu, batas untuk pilot adalah 20mg.
Baca Juga : Pilot Ungkap 8 Rahasia Seputar Penerbangan yang Tidak Akan Pernah Diberitahu kepada Penumpang
Dalam sidang di Uxbridge Magistrates' Court, Katsutoshi Jitsukawa mengaku bersalah karena mengonsumsi alkohol melebihi batas padahal dirinya harus bertugas setelahnya.
Sebelum penangkapan itu terjadi, seorang kru mencium bau alkohol dari tubuh sang pilot.
Akhirnya dilakukan breath test dan pilot itu terbukti sedang dalam keadaan mabuk.
Baca Juga : Gaji Pilot Lion Air Jatuh Hanya Rp 3,7 juta, Inilah Kisaran Gaji Pilot Luar Negeri Tiap Tahunnya
Pihak Japan Airlines mengeluarkan pernyataan maaf soal pilotnya yang mabuk dan berjanji akan segera menindaklanjuti masalah ini agar tak terulang kesalahan yang sama di masa mendatang.
Kabarnya, Katsutoshi Jitsukawa kini ditahan dan akan menjalani sidang putusan di Isleworth Crown Court, Inggris pada 29 November mendatang.
Sebelumnya, di bulan Juni, pilot British Airways dijatuhi hukuman penjara delapan bulan karena tertangkap bertugas dalam kondisi mabuk dengan alkohol 86mg dalam tubuhnya.
Dia muncul untuk bekerja di Bandara Gatwick setelah minum tiga double vodka.
(*)