Namun, dalam novelnya itu Judith tak menceritakan mengenai material para muridnya dulu, akan tetapi ia akan mengajar nilai-nilai pelajaran dari murid-muridnya.
"Itu kan yang di Twitter nggak ada sangkut pautnya sama bukunya nanti. Tapi Sebenarnya bukan itu yang akan saya bahas di buku saya, tapi lebih ke rich in value rich in things bukan rich in material. Tapi rich in life lesson. Itu yang sebenarnya jauh lebih penting sih dari pada ngomongin kekayaan orang," ungkapnya.
Semenjak ramai tagar dan cuitan-cuitan, dan juga pengalaman Judith Tirza, rumah produksi Falcon Picture akhirnya berencana akan mengangkat kisah pengalaman Judith ke dalam film dan novel.
Diketahui progres penulisan novel Judith sudah mencapai 80 persen. Rencananya, novel itu akan segera ia selesaikan agar dapat dirilis akhir tahun ini. (*)