Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Black box pesawat Lion Air JT610 telah ditemukan pada Kamis (1/11/2018) pagi sekitar pukul 10.05 WIB.
Lokasi ditemukannya black box tersebut berada pada kedalaman 30 meter dan berjarak 500 meter dari titik koordinat hilangnya pesawat Lion Air JT610 di perairan Karawang.
Black box yang ditemukan tersebut diketahui merupakan jenis FDR atau Flight Data Recorder.
Sementara itu, black box untuk jenis CVR atau Cockpit Voice Recorder sampai saat ini belum ditemukan.
Baca Juga : Pihak Lion Air Janji akan Berikan Santunan, Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat: Saya akan Bangun Masjid
Baca Juga : 5 Fakta di Balik Seragam Pramugari Lion Air, Kamu Tahu Nggak?
Dikatakan Kepala Komite Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, FDR dan CVR seharusnya menyatu dalam rangkaian black box pesawat.
Terpisahnya FDR dari CVR Lion Air JT610 dikatakan Soerjanto Tjahjono akibat benturan yang terjadi saat jatuhnya pesawat tersebut.
Telah ditemukannya FDR tersebut juga ditanggapi oleh Ketua Umum Ikatan Pilot Indonesia, Rama Noya.
Baca Juga : Demi Kelancaran Evakuasi, Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air JT610 Dilarang Datangi Posko JICT
Baca Juga : Tampil Anggun Dengan Gaya Sanggul Simpel ala Pramugari Pesawat Garuda
Melalui tayangan breaking news Kompas TV, Jumat (2/11/2018) siang, Rama Noya berharap ditemukannya black box dari pesawat Lion Air JT610 ini dapat menjadi awal investigasi yang menyeluruh dari KNKT.
"Semoga ditemukannya black box PK-LQP ini dapat manjadi awal proses investigasi yang menyeluruh dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT yang profesional, cermat, teliti dan transparan," ucap Rama Nova seperti dikutip Grid.ID.
Rama Noya pun mengungkapkan harapan agar hasil investigasi KNKT berkaitan dengan insiden jatuhnya Lion Air JT610 dapat menjadi masukan untuk dapat meningkatkan sistem keamanan nasional, terutama bagi departemen perhubungan udara.
Baca Juga : Gaya Artis Indonesia Terkenal Indonesia Dengan Model Busana Slip Dress yang Sering Dikira Daster
"Kami berharap agar hasil dari investigasi KNKT ini dapat mengungkap terjadinya accident JT610 PK-LQP 29 Oktober 2018."
"Juga menjadi masukan yang sangat berharga bagi Departemen Perhubungan Republik Indonesia khususnya perhubungan udara untuk dapat meningkatkan national safety system yang saat ini sudah baik menjadi semakin baik dan sempurna ke depan agar celah terjadinya accident insiden dapat diperkecil atau bahkan ditiadakan," pungkas Rama Noya.
(*)