Find Us On Social Media :

Pilot Senior Sebut Kopilot Harvino Seharusnya Tidak ke Pangkal Pinang dan Terbang dengan Pesawat Lion Air Jatuh

By Agil Hari Santoso, Jumat, 2 November 2018 | 17:22 WIB

Pilot Senior Sebut Kopilot Harvino (kiri) Seharusnya Tidak ke Pangkal Pinang dan Terbang dengan Pesawat Lion Air Jatuh

Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso

Grid.ID - Kopilot Harvino, menjadi salah satu korban pesawat Lion Air jatuh yang terjadi pada Senin (29/10/2018) di Perairan Karawang, Jawa Barat.

Kabar kopilot Harvino menjadi korban pesawat Lion Air jatuh lantas membuat keluarganya yang berada di Tangerang Selatan, Banten, berduka.

Tak hanya keluarga, kepergian sosok kopilot Harvino yang menerbangkan pesawat Lion Air jatuh, membuat teman-teman yang mengenalnya, ikut berkabung.

Baca Juga : Kopilot Harvino Harusnya Tak Diizinkan Terbang Lantaran Sakit Gigi, Berikut Alasan Larangan Tersebut

Salah satunya adalah seorang pilot senior bernama Edward Ferry Limbong.

Kapten Edward Ferry Limbong mengunggah video penerbangan terakhirnya besama Harvino, kopilot dari pesawat Lion Air JT610.

Dalam video yang ia unggah di kanal Youtube-nya pada Senin (29/10/2018), Edward Ferry Limbong sebut Kopilot Harvino seharusnya tidak terbang ke Pangkal Pinang.

Baca Juga : Pesawat Lion Air Jatuh, Adik Kopilot Sebut Sang Kakak Harusnya Tak Diizinkan Terbang

"29 Oktober seharusnya original schedule SFO Harvino ke Malang," tulis Edward Ferry Limbong di caption videonya.

Edward menyebutkan, jadwal asli kopilot Harvino seharusnya terbang ke Malang dengan nomor penerbangan JT 812.

Namun, jadwal kopilot Harvino akhirnya diganti ke Pangkal Pinang dengan nomor penerbangan JT610.

Baca Juga : Harvino, Co-Pilot Pesawat Lion Air JT 610 Ternyata Teman SMA Desta

Edward juga menyebutkan bahwa kopilot Harvino merupakan seorang yang soleh.  

Pada video tersebut, tampak Harvino tersenyum lepas saat menjadi kopilot Kapten Edward.

"May Allah Bless SFO Harvino," tulis pilot Edward Ferry Limbong dalam videonya.

Baca Juga : Beri Dukungan Psikologi dan Rohani, Disediakan Bimbingan Konseling serta Ustaz Bagi Keluarga Korban Pesawat Lion Air JT610

Selain jadwal penerbangan yang berbeda, kopilot Harvino juga seharusnya tidak diperbolehkan terbang.

Hal ini disampaikan oleh adik kopilot Harvino, Vinni Wulandari.

Mengutip Tribunnews.com, kopilot Harvino seharusnya tidak diperbolehkan terbang karena sedang dalam kondisi sakit.

Baca Juga : Harapan Ikatan Pilot Indonesia atas Penemuan Black Box Pesawat Lion Air JT610 yang Jatuh di Perairan Karawang

Vinni menyebutkan, sang kakak sedang mengalami sakit gigi sebelum terbang.

"Saya tahu kemarin-kemarin itu kan memang dia kan seharusnya enggak boleh terbang kan, ada giginya lubang, dia abis medical check up kemarin itu, jadi seharusnya enggak boleh terbang, cuma enggak tahu kenapa terbang," ungkap Vinni di kediaman Harvino, Green Park 2, Serpong, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (29/10/2018) dilansir Grid.ID dari Tribun Jakarta.

Sebelumnya, kopilot Harvino menerbangkan pesawat Lion Air JT610 bersama pilot Bhavye Suneja.

Baca Juga : Perkembangan Informasi Jatuhnya Lion Air JT 610, Ditemukan benda yang Diduga Mesin Pesawat

Pesawat yang diterbangkan keduanya yang hendak menuju Pangkal Pinang, jatuh di sekitar Perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018).

Mengutip Kompas.com, Pesawat Lion AIr yang dibawa kopilot Harvino dan Bhavye Suneja membawa 189 orang yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot dan 5 kru. (*)