Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Hizkia Jorry Sarinsong menjadi salah satu korban Lion Air JT610 yang berhasil diidentifikasi melalui sidik jari.
Proses identifikasi Hizkia Jorry Saroinsong termasuk cepat, lantaran lelaki berusia 23 tahun ini merupakan kloter terakhir jenazah yang dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati (yang berjumlah 9 kantong) sejak update terakhir kemarin, Jumat pagi (2/11/2018).
Kepala pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Brigjen Pol Hudi Suryanto mengungkapkan bagian tubuh korban yang teridentifikasi melalui sidik jari.
"Kami mendapatkan body part berupa lengan, sebelah kanan, posisinya yang bisa teridentifikasi adalah tiga jari (bentuk metal), yang tengah, dan manis putus rusak," ungkap Hudi Suryanto saat melakukan konfrensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (2/10/2018).
Proses identifikasi tersebut berhasil menunjukkan adanya kesamaan antara sidik jari korban dengan sidik jari yang berada di e-KTP.
"Dari proses identifikasi dari alat yang kami miliki, langsung terkoneksi dengan data e-KTP yang ada di dukcapil. Ketika jari-jari ditempelkan ke alat tersebut langsung menampilkan nama yang sama,"
"Dari alat ini muncul identitas seorang laki-laki yang tebukti dengan database e-KTP dengan sidik jari jenazah, pada akhirnya yang bisa kami pastikan jari jempol dan telunjuk, di data base e-KTP bernama Hizkia Jorri Saruinsong, lahir di Jakarta tanggal 18 maret 1995, laki-laki, kristen," terang Hudi Suryanto.
Hal yang semakin menguatkan bahwa itu jenazah Hizkia Jorry Saroinsong adalah terdapat belasan titik yang melebihi standar jumlah acuan kesamaan titik, antara sidik jari jasad dan e-KTP.
"Untuk memastikan apakah itu betul penumpang yang bersangkutan, kami ambil perbandingan sidik jari jempol kanan kita samakan dengan sidik jari yang ada di e-KTP, juga jempol kanan dan ternyata kami juga menemukan 14 titik persamaan yang berarti sudah melebihi dari 12 titik yang menjadi keharusan."
"Jadi 12 titik persamaan ini menjadi ukuran, ini sudah 14 titik, berarti kami yakin ini identik," ungkap Hudi Suryanto.
Tak hanya itu, identifikasi juga di samakan dengan data yang dikumpulkan dari keluarga korban.
Hasilnya memang benar jasad tersebut adalah Hizkia Jorry Saroinsong.
"Kami membandingkan lagi dengan data antemortem yang sudah dikumpulkan oleh DVI, yang di sebelah kanan saya (kertas) itu foto dia dari pihak keluarga, foto tengah foto e-ktp, paling kiri foto pada saat dia merekam sidik jarinya diatas ijazah, ini sudah ditunjukkan ke pihak keluarga dan diakui benar,"
"Oleh karenanya dengan penemuan sidik jari tadi maka kami sangat yakin dan bisa memastikan penumpang dengan nomor manifes 140, tertulis di manifes itu HI Jorry Saruinsong itu adalah benar, sehingga identitas yang bersangkutan dan body part udah kita dapatkan," ungkap Hudi Suryanto.
Baca Juga : Jenazah Korban Lion Air JT610, Hizkia Jorry Saroinsong Tiba di Rumah Duka Cikini
Baca Juga : Orangtua Korban Lion Air JT610 Merasakan Mukjizat Pada Jenazah Anaknya
(*)