Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
Grid.ID - Johan Haris Saroinsong, ayahanda Hizkia Jorry Saroinsong korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610, mengungkapkan tak ada lagi kekecewaan yang dirasakannya atas peristiwa nahas yang menimpa anaknya.
Bukan rasa kecewa yang kini ia rasakan, namun dirinya mengharapkan dengan adanya kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT610, bisa menjadi evaluasi bagi dunia penerbangan Tanah Air maupun mancanegara.
Hal tersebut diungkapkannya saat ditemui Grid.ID di Rumah Duka RS PGI Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018).
"Saya bilang mau kecewa bagaimana ya? Ya memang kalau kita lihat track-tracknya lain kan, harus berubah total dari managemen penerbangan, bukan hanya dari sisi bisnis, tapi juga kenyaman dan keselamatan," ungkapnya.
Sehingga setelah kejadian nahas yang menimpa putranya serta 188 orang lainnya yang ada di dalam pesawat tersebut tak kembali terulang.
Johan Haris Saroinsong pun berharap pihak maskapai bisa melakukan pengawasan lebih terhadap pesawat yang dimilikinya, karena nyawa tak bisa diganti dengan hal apapun.
Baca Juga : Perjuangan Laura Lazarus, Mantan Pramugari Lion Air yang Hampir Mati Pasca Kecelakaan Pesawat
"Mungkin pengin masalah pengawasanya, mungkin kan seharusnya, teknologi canggih juga tidak menjamin," jelasnya.
Kini, jenazah putranya telah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polri dan akan dimakamkan pada Senin (5/11/2018) mendatang, meski kini jenazah Hizkia Jorry Saroinsong sudah berada di Rumah Duka RS PGI Cikini, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, pria berusia 57 tahun ini juga mempercayakan langkah selanjutnya pada pihak pemerintah.
"Kita serahin ke pemerintah, kita percaya pemerintah bekerja sesuai apa adanya," pungkasnya. (*)