Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
Grid.ID - Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Brigadir Jendral TNI Nugroho Budi Wiryanto memastikan 33 kantong jenazah keseluruhan yang ditemukan hari ini berisi body part.
Body part tersebut yakni milik korban pesawat Lion Air JT610 yang mengalami kecelakaan di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018) pekan lalu.
Hal tersebut disampaikannya saat jumpa pers di posko induk evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 yang terletak di Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018) malam.
Baca Juga : Isak Tangis Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air JT610 Pecah saat Prosesi Penyerahan Peti Jenazah
"Jadi 33 kantung jenazah itu semuanya berisi body part, nanti diterima DVI Polri dan akan dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati," ungkap Nugroho Budi Wiryanto.
Seperti diberitakan Grid.ID sebelumnya, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi sebanyak 31 kantong jenazah dari peraian Tanjung Pakis dan sudah tiba di posko evakuasi pukul 17.18 WIB sore tadi.
Setelahnya, ada dua kantong jenazah tambahan yang dibawa oleh kapal KN SAR Basudewa 224 yang tiba di posko evakuasi tepat pukul 19.20 malam ini.
Baca Juga : Lagi, 2 Kantong Jenazah Tambahan Korban Pesawat Lion Air JT610 Tiba di Posko Evakuasi Malam ini
Setelah ke-33 kantong jenazah tersebut dijejerkan di dermaga dan dilakukan identifikasi awal oleh tim DVI Polri, keseluruhan kantong yang berhasil ditemukan hari ini langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut.
Tak hanya itu, dengan adanya tambahan 33 kantong jenazah, hingga hari ini berarti tim SAR gabungan sudah berhasil mengevakuasi sebanyak 138 kantong selama satu pekan pasca jatuhnya pesawat tersebut.
"Hasil yang didapatkan hingga hari ini adalah 138 kantong jenazah yang sudah ada, kemudian dari (bagian pesawat hari ini ada) roda pesawat bagian depan, atau pun serpihan dari pesawat atau kulitnya pesawat (yang berhasil dievakuasi)," tutur Nugroho Budi Wiryanto.