Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Isak tangis mewarnai proses pemakaman Almarhum Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Pangkalpinang, Dodi Junaidi, yang merupakan korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP.
Selama proses pemakaman, Senin (5/11/2018), sang istri masih tak sanggup untuk diwawancarai awak media.
Padahal sebelum mendengar kabar kecelakaan pesawat yang ditumpangi Dodi Junaidi, sang istri masih dalam kondisi sehat dan menjalani kegiatan sehari-harinya.
"Jadi kebetulan ya waktu pas saya bilang saya dapat berita itu, istrinya itu ngantar sekolah setiap hari setiap pagi tuh dia ngantar sekolah," ungkap sang ayah, Muhammad Sidik, saat ditemui Grid.ID di TPU Jalan Seroja, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (5/11/2018).
Baca Juga : Jokowi Acungi Jempol Kinerja Basarnas Dalam Mengevakuasi Lion Air JT610
Muhammad Sidik yang telah lebih dulu mendapat kabar bahwa pesawat Lion Air JT610 jatuh, sontak menelepon istri Dodi Junaidi untuk memastikan maskapai yang digunakan Dodi Junaidi pagi itu.
Istri Dodi Junaidi yang tak merespon panggilan telepon dari Muhammad Sidik, membuat dugaan bahwa istri Dodi Junaidi sudah mengetahui kabar tersebut.
"Kebetulan katanya pagi itu dia ada yoga, dia saya telepon, teleponnya aktif tapi tidak diangkat-angkat, saya pikir apa nih anak sudah tau, sehingga dia udah nggak bisa angkat telepon," duga Muhammad Sidik.
Faktanya, istri Dodi Junaidi mengetahui kabar pesawat hilang tersebut saat hari mulai siang.
Sang istri saat itu terkejut dan tak dapat menjaga kesadaran dirinya.
Muhammad Sidik pun meminta anggota keluarga lainnya untuk menjemput istri Dodi Junaidi yang tak sadarkan diri.
Baca Juga : Persiapan Doa Bersama Menuju Titik Jatuh Pesawat Lion Air JT 610 di Tengah Laut
"Ternyata jam 10 malah dia baru tahu, pas temennya kasih tau , saya dapat informasi di rumah, temannya di tempat yoga itu katanya sih langsung pingsan gitu ya,"
"Akhirnya saya suruh jemput adeknya saya suruh bawa pulang ke rumah,"cerita Muhammad Sidik.
Hingga kini, kondisi istri korban masih berduka akan tetapi tetapi sedang berusaha mengikhlaskan.
"Sudah kayaknya, tadi udah sampe nyaksikan insyaallah doain dia terus kuat," ungkap Muhammad Sidik.
(*)