Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP tengah dalam perjalanan untuk melakukan doa bersama dan tabur bunga di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Kapal berangkat Selasa pagi (6/11/2018) sekira pukul 8.20 WIB.
Salah satu keluarga korban Lion Air JT 610 tak kuasa menahan emosi saat kapal menuju titik jatuhnya pesawat.
Seorang keluarga korban tiba-tiba pingsan setelah menangis lantaran tak kuasa menahan sedih.
Baca Juga : KRI Banjarmasin Berangkat dari Pangkalan Kolinlamil Menuju Titik Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
Para tim medis dari Palang Merah Indonesia (PMI) langsung mengangkat ke ruang medis untuk mendapat pertolongan pertama.
Ia pun meminta jarak agar ada udara bebas agar keluarga yang pingsan bisa bernapas.
“Beri jarak, jangan mendekat dahulu,” kata petugas PMI kepada peliput.
Para korban diberi akses untuk bertemu langsung oleh ketua Basarnas, Muhammad Syaugi tentang kondisi di medan.
Syaugi pun berusaha memberikan keterangan secara rinci dan apa adanya terkait proses evakuasi.
Baca Juga : Impian yang Belum Tercapai Jelang Tragedi Lion Air JT610, Dodi Junaidi Ingin Membelikan Bakso Ayahnya
Tabur bunga dilakukan dengan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin dan Banda Aceh.
Kapal mulai bertolak dari Pangkalan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/11/2018).
Kapal mulai diberangkatkan sekitar pukul 08.20 WIB menuju perairan Tanjung Karawang, titik jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610.
Kapal dipandu oleh perwira TNI AL.
Estimasi berlayar hingga titik jatuhnya pesawat sekitar 2 jam perjalanan.
Nantinya, tepat di titik jatuhnya pesawat bakal ada doa bersama.
(*)