Grid.ID - Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengemban tugas berat selaku kepala SAR Indonesia.
Salah satu tugas Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi sebagai kepala SAR Indonesia adalah evakuasi korban Lion Air JT 610.
Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi sebelum menjadi kepala SAR Indonesia pernah berdinas di TNI.
Dikutip dari Tribunnews dan GridHot.ID, Selasa (6/11) sebelum dilantik menjadi Kabasarnas, Syaugi diketahui menjabat sebagai Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan (Dirjen Renhan) Kementerian Pertahanan RI.
Baca Juga : Gelar Doa Bersama di Titik Jatuhnya Pesawat, Kabasarnas Tenangkan Keluarga Korban Lion Air JT 610
Syaugi lahir di Malang, 10 Desember 1960.
Syaugi merupakan lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1984.
Setelah lulus dari AAU, Syaugi malang melintang dalam dinas militer TNI AU.
Ia pernah menjadi bagian dari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).
Syaugi juga pernah menjadi Komandan Skadron Udara 3, Pangkosek IV Biak, Komandan Lanud Iswahjudi dan Pangkoopsau I.
Syaugi bahkan pernah menjadi Atase Pertahanan RI di Moskow, Rusia.
Selain mengenyam pendidikan militer di TNI AU, M Syaugi juga lulusan Fighter Weapon Course Amerika Serikat yang merupakan pendidikan kualifikasi tertinggi bagi instruktur penerbang tempur.
Skill pilot M Syaugi memang sudah kentara saat di pendidikan AAU.
Ia adalah seorang pilot tempur yang menunggangi F-16 Fighting Falcon Skadron Udara 3 hasil dari program Peace Bima Sena 1.
Tak tanggung-tanggung, berkat kecakapannya mengendalikan pesawat, M Syaugi bergabung dengan satuan elit pilot Indonesia yakni Tim Aerobatik Elang Biru TNI AU. (Seto Aji/Grid.ID)