Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Pangkalpinang, Dodi Junaidi, meninggal dunia dalam perjalanan tugas.
Dodi Junaidi jadi salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610.
Kepergian Dodi Junaidi jelas menyisakan duka bagi para keluarga dan kerabat.
Baca Juga : Gantikan Peran Abimana Aryasatya di Film Hanum & Rangga, Rio Dewanto Terbebani
Sebab, Dodi dikenal sebagai sosok yang baik dan perhatian.
Demikian yang diceritakan oleh ayahandanya, Muhammad Sidik usai pemakaman Dodi Junaidi.
"Terlalu banyak dia kenangan dengan saya, dia baik sekali dan selalu perhatian sama orangtuanya, apapun dia selalu ingin menyenangkan orangtuanya," ungkap Ayahanda Dodi Junaidi yaitu Muhammad Sidik saat ditemui Grid.ID di TPU Jalan Seroja, Bintaro, Tengerang Selatan, Selasa (6/11/2018).
Baca Juga : Ahmad Dhani Pamer Foto Perempuan yang Sanggup Melengkapi Hidupnya
Semasa hidup, Dodi Junaidi merupakan sosok yang gigih dalam bekerja.
Tak hanya orangtuanya, bahkan rekan kerjanya pun mengungkapkan hal tersebut.
"Semua temennya dia katakan dia memang orang baik, saya tau setiap keluarga baik kepada keluarga, anak-anaknya dia baik, saya lihat dia orangnya tidak banyak bicara, dia orang kerja, temen-temennya juga bilang dia orang kerja, baca banyak baca," ungkap Muhammad Sidik.
Baca Juga : Jalan-Jalan ke Eropa, Intip Potret Rina Nose dengan Balutan Busana Musim Dingin
Di samping itu, Dodi Junaidi juga tak pernah bersikap sombong.
Bahkan dia tak sekalipun ingin mengungkap jati dirinya sebagai anak dari mantan Wakajati Kalimantan Timur kepada rekan kerjanya.
Hal tersebut lantaran Dodi Junaidi tak mau dirinya diperlakukan spesial dan tak ingin mendapatkan penghargaan karena memanfaatkan nama orangtuanya.
Baca Juga : Saking Groginya Latihan Ijab Kabul, Ketiak Baim Wong Sampai Basah
"Dia kerja dia nggak mau kasih tau bahwa dia anak saya, saya kan jaksa juga, kalo bapaknya jaksa dia nggak mau,"
"Dia pernah ngomong sama saya kalo pun saya berprestasi, ada penghargaan dari atasan atau lain-lain, saya tidak mau karena atasan itu kenal bapak atau kawan bapak, selalu begitu. Banyak kejari nanya itu, 'Dod, lu anak siapa? Anak pak sidik?' 'iya pak,' 'kenapa kamu nggak ngomong?' emang dia nggak termasuk andalkan kalo dia tuh anak jaksa," cerita Muhammad Sidik.
(*)