Laporan Wartawan Grid.ID, Novita Nesti Saputri
Grid.ID - Mendekati Hari Pahlawan tentu saja sejumlah hal terkait nasionalisme menarik perhatian publik termasuk siapa sosok H.O.S Tjokroaminoto yang masih punya hubungan darah dengan Maia Estianty.
Tidak banyak yang tahu jika Maia Estianty masih punya hubungan darah dengan salah satu pahlawan nasional yaitu H.O.S Tjokroaminoto meski sudah beberapa momen Hari Pahlawan terlewati.
Hari Pahlawan tahun ini, garis keturunan atau hubungan darah Maia Estianty dengan H.O.S Tjokroaminoto yang didapat dari sang ayah, Harjono Sigit akan dikulik lebih dalam.
Sosok Maia Estianty yang cantik, berkarisma, dan berbakat memang masih memiliki sisi tersembunyi yang tidak diketahui publik.
Salah satunya adalah jika istri Irwan Mussry ini masih memiliki garis keturunan dari pahlawan nasional Indonesia, H.O.S Tjokroaminoto.
Maia Estianty merupakan keturunan dari Pahlawan Nasional Raden Mas Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang lebih dikenal sebagai H.O.S Tjokroaminoto.
Baca Juga : Hari Pahlawan: Mengenal Sosok Moestopo, Penolak Kedatangan Inggris yang Dijuluki Pemberontak oleh Bung Karno
Garis keturunan ini didapat Maia Estianty dari sang Ayah, Haryono Sigit.
Nenek Maia Estianty dari pihak ayah, Siti Oetari adalah putri dari H.O.S Tjokroaminoto.
Dan ternyata, Siti Oetari adalah mantan istri dari salah satu Proklamator Indonesia, Bung Karno.
Baca Juga : Hari Pahlawan: Mengenal 7 Jejak Pertempuran Para Pahlawan 10 November
Ya, Siti Oetari pernah menikah dengan Bung Karno di usia 16 tahun.
Namun setelah Bung Karno meninggalkan Surabaya dan pindah ke Bandung, mereka bercerai secara baik-baik.
Lalu siapakan sosok H.O.S Tjokroaminoto?
Baca Juga : Hari Pahlawan : Kisah Cinta Bung Tomo dan Sulistina yang Bertemu di Kala Perang
Dia adalah pahlawan nasional yang menjadi pendiri dan ketua Sarekat Islam, organisasi pertama di Indonesia.
Dia adalah anak kedua dari 12 bersaudara.
H.O.S Tjokroaminoto merupakan salah satu pelopor pergerakan di Indonesia.
Baca Juga : Hari Pahlawan: Mengenal Jembatan Merah, Saksi Bisu Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Selain itu, dia juga menjadi salah satu tokoh yang berpengaruh di dunia pendidikan Indonesia.
Dia pernah menjadi guru Soekarno yang merupakan menantunya karena menikahi putri pertamanya, Siti Oetari.
Dilansir Grid.ID dari Tribun Jatim, sejak usia 15 tahun, Soekarno sudah dijejali tumpukan bacaan 'berat' oleh Tjokroaminoto.
Baca Juga : Hari Pahlawan: Menilik Kondisi Terkini 4 Titik Lokasi Pertempuran di Surabaya Pada 10 November 1945
Dia belajar beragam jenis pemikiran tokoh-tokoh dunia.
Dari sinilah, Soekarno muda belajar bahwa ilmu itu nggak berbatas.
Salah satu kata-kata mutiara dari H.O.S Tjokroaminoto yaitu, "Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat."
Selain itu, dia juga mendorong muridnya untuk berpikir kritis.
Dia memberi ruang eksplorasi ide tanpa batas, sehingga anak didiknya terlatih untuk mampu melihat suatu hal dari bermacam-macam sudut pandang.
Tidak heran jika H.O.S Tjokroaminoto berhasil melahirkan tokoh-tokoh nasional yang memiliki ideologi berbeda.
Baca Juga : Hari Pahlawan 2018 : Ternyata Maia Estianty dan 3 Seleb Berikut adalah Keturunan Pahlawan Indonesia
Sebut saja nama seperti Semaun yang sosialis, Kartosuwiryo seorang Islam fundamentalis, dan Soekarno yang seorang nasionalis. (*)