Petugas ATC meminta Lion Air JT 610 memertahankan ketinggian 5.000 kaki.
Penerbangan pun dilakukan secara manual karena masalah pada kendali penerbangan tersebut pada pukul 06.29 WIB.
ATC menyetujui permintaan Lion Air untuk kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam perjalanan balik ke Bandara Soekarno-Hatta, pilot tidak bisa memastikan ketinggian pesawat karena semua petunjuk di kendali penerbangan sama.
Pilot pun ingin dipastikan bahwa tidak ada penerbangan lain di ketinggian 3.000 kaki pada jalur ke Bandara Soekarno-Hatta.
Setelah meminta dipastikan tidak ada penerbangan di ketinggian 3.000 kaki, satu menit kemudian ATC kembali menghubungi Lion Air JT 610 untuk menanyakan kesiapan di run away tapi tidak ada balasan lagi.
Dan ketika itu dipastikan Lion Air JT 610 kehilangan kontak dengan ATC.
Baca Juga : Sehari Sebelum Konser, Pedagang Kaus Guns N' Roses Sudah Berjualan
Penyebab lain dari permintaan return to base atau kembali ke bandara keberangkatan masih diselidiki lebih lanjut sampai saat ini.
Black box adalah benda yang sangat penting untuk mengungkap kejadian dalam penerbangan.
Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan, “Tanpa black box akan sangat sulit membuktikan ada masalah”.
Beliau juga penyampaikan bahwa di dua penerbangan sebelum pesawat Lion Ait JT 610 di mengudara termasuk saat terbang ke Denpasar pun juga sudah mengalami masalah.
Sampai saat ini pencarian CVR pun juga masih terus dilakukan.
(*)