Grid.ID - Black Box Lion Air JT 610 yang sudah ditemukan mulai diunduh datanya.
Black Box yang dimaksud adalah Flight Data Recorder (FDR) Lion Air JT 610.
Lantas unduhan dari Black Box Lion Air JT 610 tersebut kini sudah bisa digunakan sebagai bahan acuan penyelidikan.
Maka misteri percakapan pilot Lion Air JT 610, Bhavye Suneja dengan menara Air Traffic Controler (ATC) bandara Soekarno-Hatta mulai terungkap.
Baca Juga : Jadi Bos Lion Air, Rusdi Kirana Diam-diam Punya Cita-cita Mulia untuk Tanah Air
Baca Juga : Makna Seragam Pramugari Indonesia Mulai dari Lion Air Hingga Garuda
Dikutip dari Grid.ID dan Redaksi Sore Trans7 , Kamis (8/11) melalui data FDR, terungkap bila pilot meminta return to base alias kembali ke bandara semenit sebelum pesawat jatuh.
Berikut kronologi percakapan pilot dan co-pilot sebelum Lion Air JT 610 jatuh yang dihimpun daro tayangan Redaksi Sore Trans7.
Baca Juga : 5 Fakta di Balik Seragam Pramugari Lion Air, Kamu Tahu Nggak?
1. Pukul 06.20 WIB pesawat Lion Air JT 610 take off dari bandara Soetta.
Awalnya pesawat mampu naik cepat sampai di ketinggian 27.000 kaki tanpa masalah.
Baca Juga : Update Terbaru Jenazah Korban Lion Air JT 610 yang Telah Teridentifikasi Hari Ini
2. Co-pilot Lion Air JT 610 hubungi ATC bandara
Dua Menit setelah lepas landas, co -pilot Harvino meminta posisi pesawat dipertahankan karena adanya kondisi tak normal.
Menara ATC lantas menanyakan ada masalah apa dengan pesawat itu, Harvino mengatakan ada persoalan mengenai kendali penerbangan.
3. Menara ATC Pergoki Lion Air JT 610 turun mendadak dari ketinggian
ATC Soekarno Hatta sempat meminta Lion Air naik ke posisi 5.000 kaki setelah sempat alami penurunan ketinggian secara mendadak.
Baca Juga : Black Box Lion Air Ditemukan, Ngerinya Detik-detik Sebelum Pesawat Jatuh Terungkap
4. Perintahkan Sriwijaya Air untuk menghindar
ATC bahkan sempat memerintahkan sebuah pesawat maskapai Sriwijaya Air yang tengah melintas untuk menghindar dan memberi jalan kepada Lion Air JT 610 yang terus melaju tidak stabil.
5. Pilot kembali ungkapkan ada masalah di pesawat
Pukul 6.29, pilot Lion Air kembali mengungkapkan ada masalah dengan pengendali penerbangan, sehingga penerbangan dilakukan secara manual.
Maka pada menit ke-10, Lion Air JT 610 mengabarkan sudah putar balik ke bandara Soekarno Hatta untuk mendarat lagi di sana.
Permintaan itu kemudian disetujui oleh pihak ATC.
6. Avionik alami malfunngsi
Pada menit ke-11, pilot tak bisa memastikan posisi pesawat karena indikator ketinggian dan sistem lainnya di avionik menunjukkan kesamaan.
Pilot juga meminta agar di ketinggian 3.000 kaki tak ada penerbangan lain agar Lion Air JT 610 dapat aman menuju jalur Bandara Soekarno-Hatta.
Selang semenit kemudian, ATC kembali menghubungi kesiapan Lion Air JT 610 untuk mendarat di bandara, tetapi tidak ada balasan.
ATC bahkan juga sempat menghubungi pesawat Batik Air 6410 yang terbang di sekitar area untuk mengidentifikasi secara visual maupun radar posisi dari Lion Air JT 610.
Negatif, Batik Air 6410 juga tak menemukan keberadaan Lion Air JT 610.
Padahal sebelum semua kronologi diatas, pilot sempat meminta return to base (kembali ke bandara keberangkatan) 2 menit setelah pesawat take off dari Bandara Soekarno-Hatta.
Namun hingga kini penyebab permintaan kembali ke bandara keberangkatan tersebut masih menjadi misteri dan sedang diselidiki.
(*)