Grid.ID - Teknologi pesawat dari masa ke masa selalu mengalami perkembangan.
Mula awalnya teknologi pesawat masih sangat sederhana.
Tidak seperti sekarang yang full digital, zaman 1940an, teknologi pesawat masih menggunakan panel indikator jarum layaknya sepeda motor untuk mengetahui ketinggian, tekanan oli, hingga kecepatan terbang.
Indikator jarum dan belum berkembangnya sistem avionik saat itu membuat tingkat keselamatan penerbangan sangat rendah.
Baca Juga : Dijuluki Mr.Crack, Ini Temuan Penting BJ Habibie yang Membuat Pesawat Lebih Aman Ketika Terbang
Dikutip dari flyingmag.com, Kamis (8/11) lantas pada tahun 1968 ditemukan terobosan baru untuk mengupayakan tingkat keselamatan penerbangan.
Ditemukanlah sistem Fly by wire yang pertama kali diaplikasikan ke kendaraan antariksa Lunar Landing Training Vehicle (LLTV) milik NASA dalam misi Apollo pada tahun 1968.
Penggunaan fly by wire di LLTV itu sendiri untuk membantu menstabilkan kendaraan saat diajak melaju di Bulan.
Satu tahun sesudahnya, teknologi kecerdasa buatan canggih fly by wire ini kemudian ditanamkan dalam pesawat interceptor Avro Canada CF-105 Arrow.
Sukses dipasang di pesawat tersebut, maka fly by wire juga diaplikasikan ke jet supersonik komersil ternama, Concorde tahun 1969.
Kemudian sistem fly by wire merambah ke produsen pesawat dunia baik untuk keperluan sipil maupun militer.
Lantas apa pentingnya sistem fly by wire ini pada pesawat?
Penting sekali! fungsi dari fly by wire ialah mengolah data yang dipasok dari berbagai sensor dibadan pesawat.
Baca Juga : Sayap Kiri Pesawat Lion Air Hantam Tiang Bandara Fatmawati Bengkulu
Data yang diperoleh tersebut kemudian disampaikan kepada sistem avionik di kokpit.
Hal ini membantu pilot dalam mengendalikan lajunya pesawat dan sistem bisa mengoreksi sendiri bagaimana yang harus dilakukan pesawat agar aman ketika terbang.
Contoh gampanganya, saat pilot ingin membelokkan pesawat maka fly by wire akan mengoreksi semua gangguan ketika melakukan manuver membelok seperti dorongan angin, tekanan udara dan lain sebagainya yang mempengaruhi belokkan pesawat.
Jika dirasa manuver yang dilakukan pilot berbahaya, maka sistem fly by wire akan menyetabilkan pesawat dengan sendirinya agar keselamatan saat terbang terjaga.
Dengan ini kerja pilot akan jadi lebih ringan karena operator tak perlu repot-repot mengoreksi arah angin, tekanan udara dan lain sebagainya saat mengendalikan pesawat karena semua di cover oleh fly by wire.
Semua manufaktur kedirgantaraan di dunia sekarang sudah mencangkokan fly by wire ke masing-masing pesawat mereka.
Nah, bagaimana jika sistem ini tidak berfungsi saat pesawat terbang?
Pesawat masih bisa mengudara, namun saat fly by wire tak berfungsi maka kendali menjadi manual, sepenuhnya skill pilot lah yang mengendalikan pesawat.
(Seto Aji/Grid.ID)