Baca Juga : Daftar Nama 27 Penumpang Pesawat Lion Air Jatuh yang Telah Berhasil Diidentifikasi Hingga Saat Ini
Menurut Kapten Rendy, pesawat jenis Boeing 737-400 tersebut memiliki alat navigasi internal reference sistem (IRS) yang tidak benar.
Rendy menyatakan, suplier power control unit (PCU) rudder untuk Boeing 737-300/400 Parker Hanifin di California telah mengakui adanya kelemahan dalam rudder Boeing.
Masih dengan kasus jatuhnya pesawat terbang jenis Boeing, Kapten Rendy dan Hotman Paris tampak menyampaikan dugaan terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.
Baca Juga : Hotman Paris Berikan Pencerahan Hukum Kepada Keluarga Korban Pesawat Lion Air Jatuh, Ada Dua Pilihan!
Pesawat Lion Air JT-610 PK-LPQ termasuk jenis Boeing 737-800 MAX.
Seperti yang diketahui pesawat tersebut sebelumnya sempat mengalami masalah penerbangan dari Denpasar ke Jakarta.
Dalam sebuah konferensi pers Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, dari hasil investigasi, penerbangan pesawat Lion Air dari Denpasar ke Jakarta pada 28/10 mengalami masalah pada indikator Angle of Attack (AOA).
Baca Juga : 6 Bulan Lebih Terbangkan Pesawat Boeing 737 Max 8, Pilot Senior Lion Air : Segala Sesuatu Bisa Terjadi
Dalam penerbangan tersebut, AOA bagian pilot (kiri) berbeda 20 derajat dengan bagian kopilot (kanan), sehingga petunjuk kecepatan (speed indcator) mengalami kerusakan.
Hal tersebut juga tampak sama seperti keterangan Kapten Pilot Rendy yang terlihat di akun instagram Hotman Paris berikut ini (9/11/2018).
Dalam video tersebut Kapten Rendy menyampaikan dugaan terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.