Find Us On Social Media :

Malas Mengganti Tampon saat Menstruasi, Seorang Model Cantik Terpaksa Kehilangan Kedua Kakinya

By Pradipta Rismarini, Jumat, 9 November 2018 | 17:23 WIB

Model Lauren Wasser terpaksa harus pakai kaki palsu karena malas ganti tampon saat menstruasi.

Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta Rismarini

Grid.IDMenstruasi adalah kondisi yang wajar terjadi pada wanita yang telah memasuki masa subur.

Menstruasi terjadi ketika seorang wanita tidak mendapat pembuahan selama satu bulan.

Untuk mengatasinya, wanita menggunakan pembalut atau tampon, sesuai dengan pilihan mereka.

Baca Juga : Vicky Prasetyo Yakin Angel Lelga Hamil Usai Hitungan Siklus Menstruasi

Beberapa lebih memilih pembalut karena dianggap lebih nyaman.

Tapi ada juga yang lebih menyukai tampon karena dianggap lebih praktis.

Penggunaan keduanya harus sering diganti.

Terlebih ketika cairan menstruasi banyak dan membuat pembalut atau tampon cepat penuh.

Sesuai yang disarankan, pemakaian pembalut atau tampon sebaiknya diganti setiap tiga sampai empat jam sekali.

Baca Juga : Amenorrhea, Kondisi Ketiadaan Menstruasi yang Bahayakan Kesuburan Wanita

Jika tidak, selain menimbulkan rasa tidak nyaman, juga bisa mengganggu kesehatan.

Hal ini pula yang dialami oleh model Lauren Wasser.

Lauren Wasser telah menceritakan hal mengerikan yang ia alami pada tahun 2012 silam.

Dirinya terus menjadi berita utama pada 2012 karena kasus ini.

Sebagai seorang model, tentu fisik adalah asset utamanya.

Baca Juga : 3 Kategori Makanan yang Bisa Mengatasi Nyeri Saat Menstruasi

Tapi sebuah kejadian nahas menimpa Lauren Wasser yang mengakibatkan ia harus kehilangan kedua kakinya.

Penyebab dari hal ini adalah karena dirinya lupa tidak mengeluarkan tampon yang ia gunakan.

Diketahui bahwa Lauren Wasser menggunakan tampon selama delapan jam lebih.

Saat itu ia terlalu lelah untuk membersihkan diri sehabis bekerja sehingga tidak menghiraukan tampon yang ia gunakan saat itu.

Lauren Wasser lagsung tidur begitu saja dan pada pagi harinya ia mengalami koma.

Baca Juga : 3 Kategori Makanan yang Bisa Mengatasi Nyeri Saat Menstruasi

Saat itu dokter memberikan pilihan untuk kehilangan kaki dengan cara diamputasi untuk menghentikan penyebaran infeksi atau kehilangan nyawa.

Dirinya mengalami infeksi dan awalnya hanya kaki kanan dan jari kaki kirinya yang perlu diamputasi.

Tapi setelah itu ia juga harus merelakan kaki kirinya diamputasi karena infeksi ini.

Penggunaan tampon yang terlalu lama ini membuatnya terkena TSS atau Toxic Shock Syndrome.

Baca Juga : Cokelat Hitam dan 3 Makanan Berikut Bisa Atasi Mood Kamu Saat Menstruasi

Toxic Shock Syndrome merupakan infeksi yang terjadi karena ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

Toxic Shock Syndrome bukan hanya bisa merenggut kaki seseorang tapi juga bisa merenggut nyawa.

Kini Lauren Wasser harus hidup tanpa kedua kakinya dan menggunakan kaki palsu. (*)