Ketika kita melihat ke seberang, cahayanya berkurang saat ia bergerak, dan pada saat ia mencapai atmosfer, cahaya berkurang karena direfleksikan.
Cahaya kemudian akan mengenai sudut atmosfer yang lain dan seterusnya sehingga ia akan melengkung setiap waktu.
Baca Juga : Makin Religius, Mulan Jameela Tak Masalah Nyanyikan Lagu Makhluk Tuhan Paling Sexy
Itulah sebabnya, lubang donat tidak pernah ditemukan.
Ketika ditanya mengenai proses terjadinya siang dan malam pada lubang donat, Varaug menjawabnya dengan perumpamaan eksperimen.
Varaug meminta kita untuk meletakkan sebuah obor horizontal di atas meja dan menyalakannya.
Kemudian letakkan donat di sisi obor dengan lubang donat tegak lurus dengan obor.
Baca Juga : Alasan Deddy Corbuzier Pensiun sebagai Mentalis, Jawabannya Menggelitik!
Sisi yang diterangi obor ialah siang hari.
Lebih dari 24 jam, donat melakukan satu revolusi lengkap.
Ketika donat berputar setengah jalan (Matahari mengelilingi Bumi) berarti ia telah mengalami perputaran 12 jam.
Begitu juga dengan cara kerja gravitasi, Bumi Donat mengadopsi cara yang sama seperti yang berlaku pada Bumi Bulat.
Baca Juga : Pinternya Gempita Main Tebak-tebakan Gaya sama Gisella Anastasia dan Koneng, Seru Banget!
Bagaimana menurut Kamu? Cukup masuk akalkah dasar teori Bumi Donat ini?
Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul Penganut Teori Bumi Datar Perkenalkan Konsep Baru: Bumi Berbentuk Donat, Ini Alasannya!