Find Us On Social Media :

Cerita Ayah Erikawati Saat Menyaksikan Putrinya Menjadi Korban Tragedi Drama Kolosal Surabaya Membara

By Agil Hari Santoso, Sabtu, 10 November 2018 | 08:37 WIB

Cerita Ayah Erikawati Saat Menyaksikan Putrinya Menjadi Korban Tragedi Drama Kolosal Surabaya Membara

Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso

Grid.iD - Erikawati (9) menjadi salah satu korban tragedi drama kolosal Surabaya Membara yang meninggal dunia.

Selain Erikawati, ada seorang remaja laki-laki yang menjadi korban tragedi drama kolosal Surabaya Membara.

Namun, korban tragedi drama kolosal Surabaya Membara yang baru berhasil diidentifikasi pihak kepolisian hanyalah jasad Erikawati.

Baca Juga : Berikut Identitas Korban Tewas dan Terluka Tersambar Kereta di Viaduk saat Surabaya Membara

Mengutip Surya.co.id, korban meninggal dunia bernama Erikawati (9) merupakan pelajar kelas III SD dan warga yang tinggal di Jalan Kalimas Barat Surabaya.

Ibu Erikawati, Liana (37), juga menjadi korban luka-luka akibat terserempet kereta api saat menonton drama kolosal Surabaya Membara.

Walau selamat, Sahluki (41), ayah Erikawati tak dapat menahan tangis saat mengetahui putrinya menjadi korban tragedi drama kolosal Surabaya Membara.

Baca Juga : Kronologi Jatuhnya Anak 9 Tahun yang Jadi Korban saat Menonton Drama Kolosal Surabaya Membara

Mengutip Surya.co.id, Sahluki tampak berlinang air mata di hadapan jenazah putrinya, Erikawati, di ruangan kamar jenazah RSUD dr Soetomo Surabya, Sabtu (10/11/2018) dini hari.

Ayah Erikawati lantas menceritakan detik-detik insiden yang merenggut nyawa putrinya itu.

Saat itu, Sahluki bersama istrinya dan Erikawati, menonton drama Surabaya Membara dari atas Viaduk.

Baca Juga : 3 Orang Meninggal 20 Orang Terluka, Begini Kronologi Penonton Terseret Kereta saat Nonton Surabaya Membara

Sekitar pukul 19.45 WIB, tiba-tiba ada kereta api dari arah Stasiun Gubeng menuju ke Stasiun Pasar Turi melintas di perlintasan viaduk.

Viaduk yang hanya memiliki jarak yang minim dengan gerbong kereta api, membuat banyak orang yang berada disana panik karena takut tersenggol kereta.

Mengutip Surya.co.id, kepanikan tersubut berujung ke warga yang saling dorong.

Baca Juga : BREAKING NEWS: Tragedi Surabaya Membara, 3 Orang Meninggal dan 20 Orang Terluka

Alhasil, Sahluki beserta istri dan Erikawati terjungkal di dekat rel perlintasan.

Sahluki mengatakan, putrinya sempat terseret kereta api yang melintas.

"Saya dan ibunya jatuh, putri saya tergeser (terseret) kereta api," ungkap Sahluki seperti dikutip Grid.ID dari Surya.

Baca Juga : Berikut Identitas Korban Tewas dan Terluka Tersambar Kereta di Viaduk saat Surabaya Membara

"Saya tidak luka, istri terluka tapi selamat, putri saya meninggal," tambahnya.

Sahluki mengatakan, jenazah putrinya akan dibawa ke rumah duka di Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura.

"Ini atas permintaan kakeknya," ungkap ayah Erikawati.

Baca Juga : Hari Pahlawan: Menilik Kondisi Terkini 4 Titik Lokasi Pertempuran di Surabaya Pada 10 November 1945

Sebelumnya, pagelaran drama kolosal Surabaya Membara pada Jumat (9/11/2018) malam diadakan untuk menyambut Hari Pahlawan yang jatuh hari ini, Sabtu (10/11/2018).

Mengutip Tribun Jatim, pagelaran drama kolosal Surabaya Membara ini diadakan di depan Tugu Pahlawan, Jalan Pahlawan, Surabaya.

Sejumlah warga terlihat memanjat ke atas jembatan untuk dapat melihat drama kolosal Surabaya Membara.

Baca Juga : Kronologi Jatuhnya Anak 9 Tahun yang Jadi Korban saat Menonton Drama Kolosal Surabaya Membara

Dilansir Tribun Jatim, ditengah pembacaan doa di pembukaan acara, kereta api datang melewati jalur jembatan yang dipenuhi warga.

Polisi mencatat peristiwa tersebut memakan 20 korban luka berat dan ringan dan tiga orang meninggal. (*)