Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Beberapa waktu lalu para keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air PQ-LQP menggelar acara doa bersama dan tabur bunga di perairan Tanjung Karawang, Jawa barat, Selasa (6/11/2018).
Lokasi tempat tabur bunga tersebut merupakan titik dimana pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 jatuh.
Salah satu keluarga yang ikut serta melakukan tabur bunga adalah Ida Riana, wanita yang kehilangan 4 anggota keluarganya dalam peristiwa tersebut.
Baca Juga : BREAKING NEWS: Tragedi Surabaya Membara, 3 Orang Meninggal dan 20 Orang Terluka
Saat melangsungkan kegiatan tersebut, Ida Riana mengaku bahwa dirinya terus menyautkan nama sang anak, Restya Amelia, yang menjadi korban.
Dirinya berharap, dengan ditemukannya Restya Amelia, dua cucunya, Radhika Wijaya dan Rafezha, yang juga menjadi korban juga bisa lekas diidentifikasi.
"Ikut, ku tabur bunga, ku panggilin, cucuku kan belum ketemu, anakku udah ketemu, kan ku panggil anakku tuh kan Tiyot, 'Yot, ambillah tangan anak tuh kiri kanan, ambillah tangan anak tuh dari dasar laut untuk pulang," cerita Ida Riana saat ditemui Grid.ID di Hotel Ibis, Jakarta Timur, Kamis (8/11/2018).
Ida Riana nampak ingin segera membawa pulang semua anggota keluarganya yang menjadi korban Lion Air JT 610 itu.
"Apalagi nunggu di Jakarta, di hotel tuh, walau nyaman makan, nyaman tidur, kita ingin pulang kampung," ungkap Ida Riana.
Siapa sangka, keajaiban terjadi, setelah ratapannya tersebut, kedua cucunya akhirnya teridentifikasi.
Akhirnya, anak dan kedua cucunya bisa dibawa kembali untuk dimakamkan ke kampung halaman.
sedangkan sang mantu, Daniel Wijaya, dimakamkan di Jakarta sesuai permintaan keluarga mantu.
Baca Juga : 2 Jenazah Cucunya yang Jadi Korban Lion Air Teridentifikasi, Seorang Nenek Jatuh Pingsan
"Rupanya besok tuh (Rabu, 7/11/2018), anak cucuku dua dua udah ketemu,"
"Baru malam tadi, pertama kan anakku yang kami bawa pulang jenazah, setelah itu menantuku, menantuku ada saudara, ada nenek, ada Bapak di minta keluarga dari pihak suami, ya kami berikan, masa kami serakah, setelah itu dua-dua cucuku," cerita Ida Riana.
(*)