Saat seseorang merasa demam, obat gosok mengandung kamfer untuk obat gosok tadi sering digosokkan pada dada atau dihirup sebagai inhalasi.
Pada umumnya sediaan kamfer dalam obat paten tidak hanya mengandung kamfer, tetapi ditambah bahan aktif seperti mentol, metilsalisilat, Egenol, minyak Ekaliptis, dll.
Baca Juga : The Grinch Si Monster Hijau yang Menemani Malam Natalmu Nanti
Dulu memang kamfer pernah digunakan sebagai obat influenza, analgesik, serta gangguan tenggorokan.
Pada pemakaian secara oral, kamfer akan terabsorpsi baik dan dapat terdeteksi dalam darah setelah 20 menit ditelan.
Belakangan, setelah di ketahui dampak penggunaan kamfer oral ataupun tetes hidung tidak dipraktikkan lagi.
Pasalnya, bila kelebihan dosis kamfer bisa mengakibatkan iritasi lambung, mual, dan muntah.
Bahkan, bisa terjadi keracunan hati dan bila menembus plasenta, bisa menyebabkan kematian janin.
Cerita seram menyangkut kamfer sebenamya sudah pernah diangkat dalam sebuah literatur ilmiah tahun 1954.
Di situ dipaparkan bagaimana seorang bayi berusia 19 bulan menelan sesendok teh (5 ml) kamfer oli (setara 1 g kamfer).
Setelah tiga jam, timbul gejala keracunan berupa muntah hebat, kejang dan koma, sampai akhirnya bayi malang itu meninggal.
Dalam tubuhnya ditemukan tekanan intrakranial (tekanan pada tengkorak).