Laporan wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih
Grid.ID - Penyanyi Sri Rossa Roslaina Handayani atau akrab disapa Rossa ini memang sudah banyak melanglang buana di industrik musik Indonesia.
Berawal dari lagu Nada-Nada Cinta tahun 1996 dan Tegar pada awal tahun 1999, Rossa mulai menapaki jalan musik.
Hingga kini, lagu-lagu sendunya mampu menyihir pendengar musik Indonesia dan sukses membuat nama Rossa kian melejit.
Selama 22 tahun menjalani karir, perempuan asal Sumedang ini memiliki pengalaman di mana ia berjuang di tengah karir yang mengangkasa.
Baca Juga : Syuting Film Bareng, Chandra Liow Ungkap Karakter Asli Aktor Ganteng Jefri Nichol
Pengalamannya tersebut ia bagikan dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Menjadi Manusia, 7 November 2018.
Sebuah pertanyaan dilontarkan, apa struggle terbesar dalam hidup kamu?, dijawab oleh perempuan yang kerap disapa Ocha itu.
Rossa beranggapan bahwa selama ini ketika ia menjalani karir sempat merasa bingung.
Pelantun Ayat-Ayat Cinta itu mengaku bingung harus melakukan apa lagi, lagu atau karya apa lagi yang bakal dikeluarkan yang bakal disukai orang-orang.
"Ketika kamu sudah menjalani sesuatu itu lama banget pasti merasa kayak ada di satu titik waktu itu aku pernah, aku merasa kayak aku nggak tahu lagi aku harus ngapain ya. Kayak lagu apasih yang harus aku kasih. Karya seperti apasih yang bakalan disukai orang," tutur Rossa seperti dikutip Grid.ID, Minggu (11/11/2018).
Tak hanya itu saja, pada tahun 2015 lalu Rossa juga sempat merasa sudah tak cocok lagi menjadi penyanyi.
Ia merasa berkecil hati karena sudah banyak penyanyi yang lebih hebar darinya.
"Ini baru-baru aja terjadi, tahun 2015 aku ngerasa waktu itu kayak ah aku kayaknya udah nggak cocok lagi deh jadi penyanyi. Kan banyak ya yang hebat-hebat, lebih hebat dari aku juga banyak. Trus aku merasa kayak, aku merasa kecil aja, ngerasa kecil hati gitu. Itu tu sempat kejadian juga," ucap Rossa.
Perasaan yang muncul itu disusul niat Rossa untuk menjual properti serta bisnisnya yang ada di Indonesia.
Baca Juga : Ashanty Sering Mengeluh Takut Mati, Aurel Hermansyah: Bunda Ngapain sih Ngomong Kayak Gitu!
Ia hanya ingin menjadi orang biasa, bekerja sebagai karyawan kantoran.
"Bahkan waktu 2015 tuh aku udah pengen udah ah aku jual aja properti ama bisnis yang ada di Indonesia, aku mau pindah jadi orang biasa. Aku yakin kok bisa jadi karyawan kantoran gitu. Waktu itu sempet mikir kayak gitu. Dan pilihanku waktu itu ke sini. Udah sempet nyari apartemen juga. Udah sempet mau jualin properti-properti aku masukin ke agen-agen, listing gitu," ungkapnya
Di waktu yang sama, Rossa juga menggelar konser tunggal di Istana Budaya Malaysia selama dua hari.
Tiketnya yang dibanderol seharga Rp5,3 juta itu pun habis terjual.
Rossa merupakan penyanyi perempuan pertama yang menggelar konser tunggalnya di tahun 2015.
"Padahal waktu itu kalau orang pikir kan nggak masuk akal, lu kan Rossa. Pada saat yang sama, saya baru melaksanakan konser tunggal dua hari di Istana Budaya di Malaysia dan dua harinya itu sold out. Bisa dibilang kayak, saya satu-satunya penyanyi Indonesia yang bikin di sana, dua hari berturut-turut sold out," terang Rossa.
Selain itu, di tengah perasaan yang berkecamuk tadi, Rossa berkali-kali mendapatkan penghargaan.
Ia pun mengakui bahwa perasaan yang sempat dirasakan itu bukanlah sebuah halusinasi belaka. Perasaan itu benar-benar ada di dalam dirinya.
Baca Juga : Maia Estianty Rupanya Pernah Curhat Susahnya Mencari Jodoh Sebelum Menikah dengan Irwan Mussry
Rossa juga beranggapan bagaimana orang lain menganggap perasaannya kala itu.
"Abis itu aku malahan menang anugerah Planet Musik, menang anugerah musik Indonesia. Kayak nggak masuk akal lah. Tapi ternyata perasaan kecil hati gitu kayak perasaan itu tu bukan sekedar kayak bukan halu. Tapi memang itu kayak ada di dalam diri kita. Mungkin kita doang yang bisa ngerasain, karna kalau orang liat, lu seharusnya bersyukur. Pasti banyak orang yang bilangnya kayak lu bersyukur nggak banyak orang bisa kayak elo," jelas Rossa.
Di akhir keterangannya, Rossa menjelaskan bahwa ia harus mengakui adanya perasaan tersebut serta mencari solusi atas masalah yang sedang dihadapi.
"Mendingan aku mengakui bahwa aku memiliki perasaan seperti itu. Trus waktu itu aku mikir, how to overcome this problem, gitu," ungkap Rossa. (*)