Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Hingga kini, kasus pembunuhan di Bekasi, Jawa Barat yang menewaskan satu keluarga masih dalam proses penyidikan.
Terdapat empat korban yang terbunuh yaitu, sang suami Diperum Nainggolan (38), sang istri Maya Boru Ambarita (37), anak pertama Sarah Boru Nainggolan (9) dan anak terakhir Arya Nainggolan (7).
Korban ditemukan oleh tetangganya dalam keadaan tergeletak dan dibanjiri darah.
Baca Juga : BPOM Kembali Temukan Kosmetik Ilegal dengan Kandungan Berbahaya, Ini Daftarnya!
Proses penyidikan yang telah dilakukan berupa olah TKP dan pemeriksaan 12 saksi yang mengetahui dan mendengar kondisi terakhir korban.
Motif pelaku melakukan pembunuhan bekum diketahui dan masih dalam proses penyidikan dari berbagai aspek.
"Banyak yang menanyakan tentang motif, makanya motif itu sekarang sedang kita gali, motif itu sekarang sedang kita cek apakah motif dari pekerjaan," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono, saat ditemui Grid.ID di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/11/2018).
Baca Juga : Tiru Gaya Kasual Nia Ramadhani dengan Celana Jeans Wide Leg Harga 300 Ribuan
Jikalau dari motif pekerjaan, bisnis, ataupun perampokan, hal yang jadi kejanggalan pada kasus ini adalah tidak ada barang-barang berharga korban yang diambil.
"Dia kan jualan di situ, barang-barang nggak rusak semua, nggak ada masih utuh semua, perhiasan korban masih utuh, uang 36 juta ada di dompet nggak ilang, nggak ada barang yang hilang di sana, kemudian, apakah dibisnisnya dia ada konflik," ungkap Argo Yuwono.
Disamping itu, pihak kepolisian kini tengah melakukan penyidikan dari orang terdekat korban.
Baca Juga : Sebelum Jadi Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Sarah Boru Sempat Tulis Surat untuk Ibunya
Baca Juga : Inspirasi Batik Kondangan Modern ala Jessica Iskandar Harga Terjangkau
"Kemudian yang kedua apakah di keluarga itu di pribadi juga ada, baik dengan keluarga, baik dengan tetangga ada tidak disitu itu sedang kita gali," ungkap Argo Yuwono.
Kendati demikian, tak bisa dipastikan apakah pelaku dari keluarga dekat.
"Ya, kita belum bisa memastikan," ujar Argo Yuwono. (*)