Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Para guru dari korban pembunuhan di Bekasi, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) di sekolah akhirnya baru menyadari jika perbuatan terakhir muridnya ternyata jadi firasat sebelum keduanya dibantai bersama orang tuanya.
Mereka baru menyadari jika ada beberapa hal ganjil yang sempat dilakukan Sarah Boru Nainggolan sebelum ditemukan tewas bersama adik dan orang tuanya di kediamannya di Jalan Bojong Nangka 2, RT 02 RW 07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Sarah Boru Nainggolan mengeluh mencium bau amis pada tangannya.
Padahal saat itu Sarah Boru Nainggolan masih mengikuti proses belajar mengajar di kelasnya.
Ia mengeluh kepada wali kelasnya, jika ia mencium ada aroma amis di tangannya.
"Sarah bilang ke saya, 'ibu tangan saya bau amis,' sampai bolak-balik cuci tangan."
"Saya cium, enggak kok. Kata dia (Sarah) ah ibu kali hidungnya," cerita Wali Kelas Sarah Boru Nainggolan, Bunga Rebista Panjaitan, saat ditemui Grid.ID di SD Immanuel, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018).
Baca Juga : Cerita Sedih Guru-guru Sekolah Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Sarah Boru Nainggolan tetap bersikeras jika tangannya bau amis.
"Bau Bu, bau amis banget," tutur Bunga Rebista meniru kalimat Sarah Boru Nainggolan kala itu.
Bunga Rebista meminta Sarah Boru Nainggolan untuk menggunakan sabun cuci tangan agar bau amisnya segera hilang.
Padahal, Bunga Rebista sama sekali tidak mencium aroma amis di tangan Sarah Boru Nainggolan.
"Sudah cukup, sudah enam kali, kalau mau cuci terakhir dengan sabun sekalian ya!" perintah Bunga Rebista pada Sarah Boru Nainggolan kala itu.
Akhirnya Sarah Boru Nainggolan pun mengikuti saran dari gurunya.
Ia kembali mencuci tangannya untuk ketujuh kali.
Baca Juga : Sebelum Jadi Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Sarah Boru Sempat Tulis Surat untuk Ibunya
"Iya ibu," begitu celetuk Sarah Boru Nainggolan setelah itu.
Bunga Rebista saat ini baru menyadari jika aroma amis itu merupakan pertanda bagi Sarah Boru Nainggolan sebelum terjadi peristiwa nahas itu.
"Firasat kali ya," pungkasnya. (*)