Grid.ID - Sebagai usaha menyaingi Amerika Serikat (AS) sebagai kekuatan utama dunia, China nampaknya tak main-main dengan modernisasi militernya.
Pada acara Zhuhai Airshow (12/11), China memamerkan jet tempur siluman pertamanya, J-20 untuk menyaingi Lockheed Martin F-22 Raptor Amerika Serikat.
Dalam Airshow itu, China juga memamerkan beragam alat perang lainnya untuk saingi Amerika Serikat.
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/11) dalam demo terbang, J-20 menunjukkan manuver layaknya F-22 Raptor.
Baca Juga : Kesal Kalah dari Lawannya, Petinju Ini Malah Pukuli Pelatihnya Sendiri
Manuver tersebut ialah membuka Internal Weapon Bay sembari terbang dalam kecepatan tinggi.
Dalam wadah senjata tersebut, J-20 dapat membawa loadout yakni rudal udara-ke-udara, udara-ke-darat dan anti-kapal baik jarak menengah maupun panjang.
Selain di internal weapon bay, J-20 masih bisa menggotong rudal jarak pendek untuk pertempuran dogfight.
Wakil Komandan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) Xu Anxiang mengatakan, demonstrasi terbang itu menunjukkan kemampuan J-20 untuk menjalani berbagai misi sebagai jet tempur multirole.
Baca Juga : China Mulai Rekrut Anak di Bawah Umur Tercerdas di Negerinya untuk Rancang Senjata Pembunuh
Stasiun televisi Pemerintah China, CCTV juga mewartakan, J-20 dapat melakukan pengisian bahan bakar di udara sehingga mendongkrak radius tempurnya.
Seorang teknisi yang diwawancarai CCTV mengatakan, sebuah perangkat yang terpasang di sisi kanan pesawat berfungsi untuk menjalankan fitur Low Observable (LO) yang acapkali disebut siluman.
Teknisi tersebut mengklaim J-20 memiliki permukaan pesawat yang mampu meminimalkan pantulan gelombang radar (Radar Cross Section/RCS) yang membuatnya sulit ditembak jatuh.
"Kemampuan ini membuat J-20 mampu menjangkau misi dengan radius lebih luas. Dalam kondisi bahan bakar penuh, J-20 mampu menempuh radius tempur lebih dari 1.100 kilometer," kata teknisi itu.
Meski begitu pada demonstrasi terbang tersebut, J-20 masih menggunakan mesin besutan Rusia, Saturn AL-31.
Kedepan, J-20 bakal menggunakan mesin buatan dalam negeri, yakni WS-15 yang kini masih dalam tahap pengembangan.
J-20 sendiri diharapkan oleh AU China untuk mengimbangi jet tempur generasi kelima F-22 Raptor yang terkenal paling ditakuti selain F-35.
Namun tampaknya China harus bersabar lantaran J-20 mungkin belum bisa diproduksi secara massal dalam waktu dekat.
(*)