"Saya lihat dan bacakan surat itu. Ya terasa juga kali, berarti dia cuci tangan itu sudah ada firasat kali sampai bikin surat juga. Padahal tidak ada itu yang suruh bikin surat," tambah Bunga.
Baca Juga : Korban Pembunuhan di Bekasi Dikenal Suka Membantu dan Baik pada Guru Anaknya di Sekolah
3. Bersandar di Pinggang Petugas Perpustakaan
Mengutip dari Wartakota, sehari sebelum meninggal dunia, Arya Nainggolan (7) sempat meminjam buku ke perpustakaan sekolah.
Hal ini disampaikan Kepala Perpustakaan SD Imanuel Viktori, Antiek Thynentie.
Antiek mengatakan, sehari sebelum meninggal dunia, tepatnya pada Senin (12/11/2018), Arya meminjam sebuah buku berjudul Bebek dari Kakek.
Baca Juga : Anjing Peliharaan Tak Melolong, Tetangga Curiga Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Adalah Orang Dekat
"Arya ini tanggal 8 November pinjam buku berjudul Kisah Petualangan Cilik. Tanggal 12 kembalikan buku dan pinjam buku lagi berjudul Bebek dari Kakek," ujarnya.
Namun, Antiek mengaku ada hal yang tidak biasa dilakukan Arya saat tengah meminjam buku itu.
Biasanya, Arya hanya menunggu di depan meja, namun Arya memepet dirinya hingga bersandar ke pinggangnya.
"Jadi tanggal Senin 12 November itu, sehari sebelum tewas, Arya tidak biasanya saat meminjam buku Arya mepet-mepet ke saya. Ini kok anak kenapa, ternyata besoknya meninggal," ungkap Antiek.
Baca Juga : Terungkap Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Suara Televisi Korban Sempat Sengaja Dikencangkan
Sebelumnya, Arya dan keluarga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di kediamannya, Jalan Bonjong Nangka II RT 002 RW 007 Kelurahan Jarirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Selasa (13/11/2018) pagi.
Mengutip Kompas.com, Arya Nainggolan (7) dan Sarah Boru Nainggolan (9) ditemukan meninggal dunia di kamar tidur mereka.
Orang tua mereka, Diperum Nainggolan (38) dan Maya Boru Ambarita (37) ditemukan tewas dengan luka benda tumpul di ruang televisi rumahnya.
(*)