Find Us On Social Media :

Cerita Ibu Diperum Nainggolan tentang Anaknya yang Jadi Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Ia Tidak Pernah Mengeluh

By Agil Hari Santoso, Kamis, 15 November 2018 | 13:06 WIB

Cerita Ibu Diperum Nainggolan tentang Anaknya yang Jadi Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Ia Tidak Pernah Mengeluh

Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso

Grid.ID - Rabu (14/11/2018) malam, ibu Diperum Nainggolan duduk termenung menanti jenazah anaknya yang meninggal dunia pada peristiwa pembunuhan satu keluarga di Bekasi

Pembunuhan satu keluarga di Bekasi ini lantas menyisakan duka bagi ibu Diperum Nainggolan beserta saudara di Hariara Tolu, Desa Parsaoran Satu, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara.

Mengutip Tribun Medan, ibu Diperum Nainggolan tak tahan menahan tangis ketika jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, tiba di rumah duka pada Kamis (15/11/2018) pukul 07.05 WIB.

Baca Juga : Firasat Wali Kelas Arya Nainggolan, Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, 3 Hari Berturut-turut Sarah Kunjungi Adiknya, Arya di Kelas

Baca Juga : BPOM Kembali Temukan Kosmetik Ilegal dengan Kandungan Berbahaya, Ini Daftarnya!

Selain ibu Diperum Nainggolan, kedatangan peti jenazah korban di rumah duka disambut dengan isak tangis sanak saudara korban lainnya. 

Dikutip Grid.ID dari Tribun Medan, ibu Diperum Nainggolan langsung histeris ketika menyambut kedatangan jenazah anak, menantu serta kedua cucunya.

Nurhayati dan keluarga yang hadir tampak meratapi peti jenazah korban satu per satu.

Baca Juga : Guru Yayasan Imanuel Viktori Sebut Ada 3 Hal Ganjil Sebelum Tragedi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Terjadi

Baca Juga : Rekomendasi Kebaya Bali ala Nikita Willy dengan Harga Terjangkau

Peti jenazah itu berisi korban pembunuhan di Bekasi, yakni Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).

Mengutip Tribun Jakarta, ibunda Diperum, Nurhayati Sihotang Hasugian, duduk termenung di tangga rumah sembari menunggu jenazah anak beserta cucunya pada Rabu (14/11/2018) senja.

Kala itu, Nurhayati menceritakan sosok anaknya yang kini meninggalkannya pergi.

Baca Juga : 5 Cerita Guru Imanuel Viktori Tentang Anak Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, dari Merasa Gemetar hingga Firasat

Nurhayati mengungkapkan, Diperum tidak pernah mengeluh mengenai masalah keluarganya.

Nurhayati tidak pernah mendengar keluarga Diperum bertengkar.

Bahkan, ia menganggap Diperum memberikan contoh yang baik untuk keluarganya.

Baca Juga : Polisi Harap Bisa Temukan Titik Terang dari Mobil yang Hilang dari Rumah Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Ia juga bercerita tentang Diperum yang sudah 5 tahun tidak pulang ke Samosir.

Walau begitu, Nurhayati mengungkapkan Diperum merupakan sosok yang suka bersosialisasi dan selalu berkomunikasi dengan saudara-saudaranya di Samosir.

Mengutip Tribun Medan, Nurhayati berharap agar pihak Kepolisian beserta Presiden Joko Widodo dapat mengungkap kasus yang menyebabkan anak, menantu, serta cucunya meninggal dunia.

"Agar kepolisian secepatnya dapat mengungkap kasus pembunuhan terhadap anak, menantu dan kedua cucu saya. Keluarga besar Nainggolan berharap agar pelaku pembunuhan mendapat hukuman mati atas tindakan keji itu," ujar Nurhayati. (*)