Find Us On Social Media :

Rekomendasi 5 Film Pendek YouTube yang Angkat Budaya Indonesia

By Alessandra Langit, Senin, 16 Agustus 2021 | 19:45 WIB

Tangkapan layar film Lemantun karya Wregas Bhanuteja

Parapuan.co - Menyambut Dirgahayu Republik Indonesia, ada banyak kebudayaan Tanah Air yang harus dirayakan. Bahkan sederet media film sudah mengangkatnya.

Tidak hanya dibioskop dan film berdurasi panjang, kini Kawan Puan bisa menemukan banyak rekomendasi film pendek YouTube tentang budaya Indonesia.

Pasalnya, kebudayaan Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke itu kini bisa kita saksikan dan kenali dengan lebih mudah melalui film pandek.

Kebudayaan tersebut bisa berupa tradisi keluarga sederhana atau cerita-cerita lokal yang menarik.

Lantas, cerita-cerita tersebut bisa menjadi salah satu cara mengisi waktu libur besok sekaligus merayakan kemerdekaan Indonesia. 

Baca Juga: 3 Rekomendasi Film Pendek YouTube; Tentang Impian, Keberanian, dan Kasih Sayang Tulus Perempuan

 

Maka itu, PARAPUAN telah merangkum beberapa rekomendasi film pendek YouTube yang membahas budaya dan kebiasaan unik masyarakat Indonesia. Apa saja, ya?

1. Lemantun (2014)

Film tugas akhir kuliah karya Wregas Bhanuteja ini mengangkat budaya warisan di keluarga Indonesia.

Tokoh ibu dalam film Lemantun membagikan warisan kepada lima orang anaknya. Warisan tersebut bukan berupa tanah, bukan berupa uang, tapi berupa lemari.

Musyawarah keluarga yang menjadi kebiasaan khas Indonesia juga menjadi sorotan utama dalam film ini.

Dibalut dengan bahasa Jawa, film ini merupakan tontonan yang hangat dan memperkenalkan kita dengan keunikan keluarga di Indonesia.

2. Natalan (2015)

Film ini menceritakan pulangnya seorang anak laki-laki bernama Resnu yang berjanji akan merayakan misa malam Natal bersama ibunya di Yogyakarta.

Kegelisahan dan rindu terhadap ibu menyesaki pikiran Resnu selama perjalanan dari Jakarta bersama istrinya.

Sidharta Tata sebagai sutradara memberi gambaran kebiasaan masyarakat Indonesia di hari raya keagamaan, seperti Natal.

Selain itu, kisah yang menyentuh ini pun bisa menjadi refleksi hubungan kita dengan orang tua tersayang.

Baca Juga: 5 Aplikasi Ini Populer Selama Pandemi, Bisa Nonton Film Pendek Juga loh

 

3. Singsot (2016)

Film yang diproduksi Ravacana Films ini menceritakan seorang anak kecil yang menginap di rumah kakek dan neneknya.

Sang anak mengalami kejadian-kejadian menyeramkan setelah mendengar cerita mitos yang diceritakan oleh neneknya.

Namun, di balik kejadian-kejadian tersebut ternyata ada sesuatu lain yang tidak disadari. Dari semua kejadian yang terjadi, akhirnya membuat si anak tidak ingin bersiul lagi.

Film karya Wahyu Agung Prasetyo ini menceritakan kebiasaan dan mitos di tengah masyarakat Indonesia yang sering kita temui seperti dilarang siul di malam hari.

4. Balik Jakarta (2017)

Film karya Jason Iskandar ini akan membawa kita keliling Jakarta dan melihat kebudayaan masyarakat di Ibu Kota.

Balik Jakarta mengangkat kisah Tegar, seorang tukang ojek, yang harus membawa penumpang orang asing asal Jerman yang pernah tinggal di Jakarta.

Selama perjalanan, Tegar membawa sang penumpang menyusuri perubahan kota Jakarta dan nostalgia yang menyentuh.

Baca Juga: Butuh Tontonan Agar Tidak Jenuh di Rumah? Simak Rekomendasi 3 Film Pendek YouTube Ini

5. Tilik (2018)

Film ini sempat viral menjadi perbincangan di media sosial karena ceritanya yang menarik dan karakter-karakternya yang menghibur.

Disutradarai Wahyu Agung Prasetyo, film ini menceritakan Dian, seorang kembang desa yang banyak didekati oleh lelaki bahkan sampai datang melamarnya.

Dalam satu kesempatan perjalanan naik truk dalam rangka menjenguk Bu Lurah di rumah sakit di kota, beberapa warga berdebat tentang siapa yang bakal mempersunting Dian.

Baca Juga: Penyalin Cahaya, Film Panjang Pertama Wregas Bhanuteja Angkat Isu Kekerasan Seksual

Perjalanan penuh dengan kehebohan ibu-ibu warga desa tersebut merupakan gambaran sederhana tentang kebiasaan masyarakat Indonesia yang senang berkumpul dan berbincang.

Yuk, saksikan film-film pendek di atas untuk lebih mengenal kebiasaan masyarakat Indonesia dan mendukung karya anak bangsa. (*)