Parapuan.co - Duka baru menyelimuti dunia hiburan Tanah Air.
Pemain sinetron Hanna Kirana dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (2/11/2021), sekitar pukul 21.00 WIB.
Sepupu Citra Kirana ini mulai naik daun sejak menggantikan peran Zahra dalam sinetrin 'Suara Hati Istri'.
Sepupu Citra Kirana ini mengembuskan napas terakhirnya di usia 24 tahun.
Mengutip dari Kompas.tv, sepupu Citra Kirana ini dikabarkan meninggal karena gagal jantung.
Baca Juga: Denada Tambunan Ungkap Manfaat Zumba untuk Kesehatan Jantung
Berkaca dari Hanna Kirana, Kawan Puan harus lebih waspada dan memperhatikan kesehatan.
Gagal jantung adalah kondisi jangka panjang yang serius yang biasanya akan terus memburuk secara perlahan seiring waktu.
Mengutip dari Mayo Clinic, gagal jantung atau dikenal sebagai gagal jantung kongestif terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.
Ketika ini terjadi, darah sering mundur dan cairan dapat menumpuk di paru-paru, menyebabkan sesak napas.
Kondisi jantung tertentu, seperti penyempitan arteri di jantung (penyakit arteri koroner) atau tekanan darah tinggi, secara bertahap membuat jantung terlalu lemah atau kaku untuk mengisi dan memompa darah dengan benar.
Salah satu cara untuk mencegah gagal jantung adalah dengan mencegah dan mengendalikan kondisi yang dapat menyebabkannya, seperti penyakit arteri koroner, tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.
Penyebab
Gagal jantung sering berkembang setelah kondisi lain merusak atau melemahkan jantung.
Namun, gagal jantung juga bisa terjadi jika jantung menjadi terlalu kaku.
Pada gagal jantung, ruang pemompaan utama jantung (ventrikel) mungkin menjadi kaku dan tidak terisi dengan baik di antara denyut.
Pada beberapa orang, otot jantung bisa menjadi rusak dan melemah.
Ventrikel dapat meregang ke titik di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh.
Seiring waktu, jantung tidak dapat lagi memenuhi tuntutan khas yang ditempatkan di atasnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Dokter dapat menentukan seberapa baik jantungmu memompa dengan mengukur berapa banyak darah yang dipompa keluar dengan setiap detak (fraksi ejeksi).
Baca Juga: Sering Tak Disadari, 7 Kebiasaan Ini Bisa Picu Serangan Jantung
Fraksi ejeksi digunakan untuk membantu mengklasifikasikan gagal jantung dan memandu pengobatan.
Dalam jantung yang sehat, fraksi ejeksi adalah 50% atau lebih tinggi - artinya lebih dari setengah darah yang mengisi ventrikel dipompa keluar dengan setiap detak.
Tetapi gagal jantung dapat terjadi bahkan dengan fraksi ejeksi yang normal.
Ini terjadi jika otot jantung menjadi kaku karena kondisi seperti tekanan darah tinggi.
Gagal jantung dapat melibatkan sisi kiri (ventrikel kiri), sisi kanan (ventrikel kanan) atau kedua sisi jantungmu.
Umumnya, gagal jantung dimulai dengan sisi kiri, khususnya ventrikel kiri - ruang pemompaan utama jantung.
Penyebab gagal jantung mendadak (akut) juga meliputi:
- Reaksi alergi
- Penyakit apa saja yang menyerang seluruh tubuh
- Pembekuan darah di paru-paru
- Infeksi parah
- Penggunaan obat-obatan tertentu
- Virus yang menyerang otot jantung
Baca Juga: Cokelat hingga Alpukat, 6 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Gejala Gagal Jantung
Gagal jantung dapat berlangsung terus-menerus (kronis), atau mungkin mulai tiba-tiba (akut).
Berikut ini tanda dan gejala gagal jantung:
- Sesak napas saat beraktivitas atau saat berbaring
- Kelelahan dan kelemahan
- Bengkak di kaki, pergelangan kaki dan kaki
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Berkurangnya kemampuan untuk berolahraga
- Batuk terus-menerus atau mengi dengan lendir berwarna putih atau merah muda
- Pembengkakan pada daerah perut (abdomen)
- Kenaikan berat badan yang sangat cepat dari penumpukan cairan
- Mual dan kurang nafsu makan
- Kesulitan berkonsentrasi atau penurunan kewaspadaan
- Nyeri dada jika gagal jantung disebabkan oleh serangan jantung
(*)