Parapuan.co - Selain mengubah kebiasaan kita, pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap pengasuhan anak, termasuk meningkatnya keterlambatan tumbuh kembang.
Bekerja dari rumah membuat orang tua banyak memiliki tugas tambahan. Bekerja sebagai karyawan, mengurus rumah tangga, hingga mengajar anak harus dilakukan dalam satu waktu.
Tidak hanya pengaruh tersebut, quality time keluarga yang berkurang karena merasa sudah berkumpul di rumah juga turut berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
"Dampak pandemi ini termasuk speech delay atau keterlambatan bicara dan fasilitas belajar dan bermain yang terbatas pada layar," kata Psikolog Klinis dan Keluarga, Pritta Tyas Mangestuti dalam webinar kampanye 'Ayo Main' dari IKEA, Sabtu (6/11/2021).
Pritta melanjutkan kalau anak juga butuh bermain karena aktivitas fisik itu penting.
Baca Juga: Sebutan Alter Ego Muncul di Twitter, Apa Sebenarnya Alter Ego?
Jika variasi permainannya terbatas, maka tumbuh kembangnya bisa terganggu. Kesimpulannya, bermain bagi anak tidak untuk bersenang-senang, tapi juga belajar.
Oleh karena itu, orang tua wajib mengetahui jika indra anak harus terstimulasi dengan bergerak dan bermain.
Jika terjadi perubahan perilaku atau anak menjadi susah menuruti perkataan kita, mereka sebenarnya bisa jadi tidak baik-baik saja.
"Milestonenya terganggu seperti perubahan perilaku dan susah nurut. Jadi selalu ada alasan di balik perilaku anak karena kurang gerak," imbuhnya.
Peran Utama Orang Tua
Pritta kemudian menjelaskan bahwa terdapat tiga peran utama orang tua dalam pengasuhan anak terkait tumbuh kembangnya. Berikut penjelasan selengkapnya!